"Saat ini pemerintah pusat telah membuka aktivitas ekspor impor di Pelabuhan Bitung yang sebelumnya hanya dibatasi tiga produk saja," kata Mendag Enggartiasto Lukita, saat melakukan kunjungan kerja di Manado, Minggu.
Dia mengatakan, sebelumnya kegiatan ekspor impor di Pelabuhan Bitung hanya dibatasi tiga produk, yakni makanan dan minuman, pakaian jadi serta barang elektronik.
Saat ini, lanjutnya, Pelabuhan Bitung kini sudah terbuka untuk aktivitas ekspor-impor lainnya, seperti produk alas kaki, mainan anak-anak, kosmetik, obat tradisional dan keperluan lainnya.
Dengan dibuka keran ekspor-impor ini, diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku usaha di Sulut. "Dipastikan akan mampu meningkatkan perekonomian di daerah," kata Mendag lagi.
Mendag memberikan contoh bahwa produk alas kaki memberikan dampak besar pada perekonomian di Indonesia.
Harus siap
Mendag menjelaskan peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh pengelola Pelabuhan Bitung maupun pemerintah daerah setempat, dan meminta semua regulasi harus siap.
"Bea Cukai dan Karantina harus siap, jangan sampai dibuka keran ekspor impor ini, jangan sampai ada penyelundupan," katanya pula.
Dia menjelaskan pihaknya tidak ingin ada penyelundupan lewat peluang ini.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan hal itu merupakan kabar yang membahagiakan bagi Sulut. "Berarti Pelabuhan Bitung sebagai hub port akan berjalan dengan baik," katanya lagi.
Ia berharap terjadi peningkatan arus barang dan jasa di Sulut, dan otomatis akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah ini.
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017