Jakarta (ANTARA News) - Pinjaman lunak luar negeri yang antara lain bersumber dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Bank Dunia akan dimanfaatkan pemerintah untuk Program Nasional Pemberdayaan Maysrarakat (PNPM) Departemen PU. "Belajar pengalaman dari Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang sudah memasuki tahap tiga bersumber dari pinjaman Bank Dunia, kita akan lanjutkan program serupa tahun-tahun mendatang," kata Sekjen Departemen PU, Roestam Sjarief di Jakarta, Rabu. Menurut Roestam, dari dana-dana PNPM ditujukan untuk tiga sasaran, yakni pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan, sosial, dan bina usaha tujuannya agar masyarakat miskin menjadi mandiri. Adapun pinjaman-pinjaman luar negeri yang akan dimanfaatkan untuk kegiatan PNPM haruslah tidak mengikat, berjangka lebih dari lima tahun, dan tingkat bunga ringan. "Tujuannya bukan menyelesaikan persoalan ekonomi tetapi juga masalah sosial," ujarnya. Menanggapi pelaksanaan dana P2KP, Dirjen Cipta Karya Departemen PU Agoes Widjanarko mengatakan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Pekerjaan (DIPA) tahun 2007 telah tersalurkan 7.273 kelurahan. Menurutnya, syarat dari penyaluran dana ini harus ada pendampingan, serta berbasis keswadayaan masyarakat sehingga program ini ditetapkan melalui Kelompok Swadayaan Masyarakat (KSM) dalam suatu kelurahan. Agoes mengharapkan melalui program PNPM maka separuh dari masyarakat miskin yang tinggal diperkotaan dapat diatasi sampai dengan tahun 2015 sesuai sasaran pembangunan milenium (MDGs). Kendala terberat dalam penyaluran dana P2KP adalah saat merintis pembentukan pengurus BKM maupun KSM sehingga membutuhkan pendampingan. Namun setelahnya pelaksanaan akan lebih mudah. Masing-masing BKM ditingkat kelurahan atau desa mendapatkan dana sebesar Rp750 juta sampai Rp1,5 miliar, namun dari jumlah tersebut ada yang sudah berkembang sampai dengan Rp3 miliar. Bahkan melalui program ekonomi ada sejumlah KSM yang mendapat fasilitas kredit dari Bank BRI yang selama ini masyarakat miskin sulit mendapatkan akses kredit dari perbankan. Pelaksanaan P2KP yang dinilai sukses berlokasi di Kelurahan Kebonpedes Kota Bogor yang menurut koordinator BKM Moh. Husni Tamrin, dalam waktu tiga tahun lebih setelah berdiri tahun 2003 mampu meningkatkan dana bergulir dari Rp342 juta menjadi Rp1,2 miliar. Saat ini, kata Husni Tamrin, pihaknya sudah berhasil membentuk 144 KSM dengan melibatkan 1982 warga mulai dari kegiatan lingkungan pembangunan saluran air, perkerasan jalan, sampai dibidang ekonomi sudah ada dari warga yang berhasil menjadi pengusaha makanan dan pangkalan minyak tanah. Sedangkan dibidang sosial masih dirintis dibidang pendidikan dan kesehatan. Serta kerjasama dengan BFI untuk perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Sementara itu menurut Lurah Kebonpedes, Juniarti Estiningsih, sebaiknya P2KP dapat disinkronkan dengan program pemerinath daerah diantaranya yang telah berjalan pelatihan menjahit dan pelatihan tata rias.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007