Oleh karenanya, saya menganjurkan pelabuhan pasir tidak di sana lagi."Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginginkan Pelabuhan Tanjung Batu di Belitung menjadi pelabuhan untuk penumpang, dan tidak hanya untuk barang.
"Potensi penumpang ada, karenanya kita mengambil prinsip ship follows the trade, artinya kita ciptakan dulu, maka dengan sendirinya akan tumbuh," ujarnya di Jakarta, Minggu.
Ia menjelaskan potensi tersebut harus dikembangkan dengan menciptakan fasilitas terlebih dahulu, dan pembangunan Pelabuhan Tanjung Batu dimulai pada 2018 dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Bangka-Belitung (Babel).
Saat ini Pelabuhan Tanjung Batu masih digunakan sebagai tempat bongkar muat tambang pasir.
"Pembangunannya akan kita lakukan tahun depan, Insyaallah Februari 2018 akan kita lakukan, karena ini ada kaitannya dengan serah terima aset dari daerah ke pusat. Saya sudah koordinasi mungkin satu bulan ini serahkan aset kepada pemerintah pusat, kami akan menganggarkannya di 2018," katanya.
Budi pun berharap Pelabuhan Tanjung Batu dapat difungsikan kembali sebagai pelabuhan bongkar muat kontainer dan penumpang, termasuk untuk wisatawan.
"Ternyata, ada suatu pergeseran fungsi Pelabuhan Tanjung Batu yang semula digunakan untuk kontainer dan pariwisata digunakan untuk pasir sehingga pelabuhannya rusak," ujarnya.
Ia juga mengatakan akan dimungkinkan untuk dioperasikan kapal pesiar (cruise) ke Pelabuhan Tanjung Batu.
Budi pun langsung meminta kepada pemerintah setempat memindahkan aktivitas bongkar muat pasir ke tempat lain.
"Oleh karenanya, saya menganjurkan pelabuhan pasir tidak di sana lagi. Kita minta ke tempat lain. Kami akan perbaiki Tanjung Batu," katanya.
Berkaitan dengan alokasi anggaran, Budi Karya Sumadi menambahkan bahwa belum dapat memastikan besarannya, akan tetapi dirinya berjanji akan mendukung penuh rencana ini, terlebih ini terkait dengan pariwisata.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017