Yogyakarta (ANTARA News) - Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengkritik pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Pratama Yogyakarta belum dapat dilaksanakan secara optimal, sehingga rumah sakit tersebut belum menjadi pilihan utama warga.
"Pelaksanaan layanan kesehatan di rumah sakit ini belum seperti yang dibayangkan. Ke depan, harus ada banyak perbaikan yang dilakukan agar layanan rumah sakit ini menjadi semakin baik," kata Heroe, di Yogyakarta, Minggu.
Rumah sakit yang terletak di Jalan Kolonel Sugiyono Yogyakarta tersebut mulai memberikan layanan kesehatan kepada masyakarat pada pertengahan 2016.
Beberapa layanan kesehatan yang dimiliki rumah sakit itu, di antaranya adalah unit gawat darurat, pelayanan klinik umum, klinik gigi, klinik anak, klinik penyakit dalam serta klinik kandungan dan kebidanan.
Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit tipe D yang ditujukan sebagai rumah sakit rujukan berjenjang dari puskesmas karena Rumah Sakit Jogja akan diproyeksikan sebagai rumah sakit rujukan regional.
"Potensi yang dimiliki Rumah Sakit Pratama sebagai pilihan warga untuk mengakses layanan kesehatan cukup besar, tinggal melakukan sosialisasi secara terus menerus dan meningkatkan ragam layanan kesehatan," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Agus Sudrajat.
Upaya yang akan ditempuh untuk peningkatan kualitas layanan kesehatan, di antaranya menaikkan kelas Rumah Sakit Pratama dari sebelumnya tipe D menjadi tipe C.
Kenaikan kelas rumah sakit membutuhkan peningkatan ragam fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia, khususnya keberadaan dokter spesialis. Saat ini, rumah sakit ini memiliki tiga layanan spesialis dan akan ditambah spesialis bedah umum.
"Akhir tahun ini diharapkan sudah ada tambahan dokter bedah umum," kata Agus yang meyakini akan ada semakin banyak warga mengakses rumah sakit jika jenis layanan kesehatan yang diberikan bertambah.
Sedangkan dari sisi kemanfaatan rumah sakit, Agus menyebutkan, rata-rata keterisian tempat tidur layanan rawat inap masih kurang dari 60 persen dari total 60 tempat tidur yang tersedia. Jumlah maksimal tempat tidur yang bisa ditempatkan di rumah sakit mencapai 150 unit.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017