Jakarta (ANTARA News) - Sugitani (Arata Iura) dan Yumi (Mei Kurokawa) sama-sama kehilangan hal yang berharga.
Sugitani kehilangan ingatannya, ia ditemukan dalam keadaan amnesia di sebuah gunung delapan tahun silam. Sugitani tak bisa mengingat masa lalunya, ia selalu merasa sebagai orang asing di kota tersebut. Hanya satu yang dia masih ingat: memasak.
Yumi kehilangan segalanya setelah menjadi korban gempa dan tsunami, ia akhirnya tinggal bersama dengan bibinya di Iwaki, Fukushima.
Keduanya bertemu saat Yumi mulai bekerja paruh waktu di restoran kecil milik Sugitani. Meski dikelilingi orang-orang yang peduli dengannya, Sugitani yang sulit ditebak masih merasa kesepian dan ketakutan.
Mereka mengalami hal serupa namun tak sama. Sugitani kehilangan masa lalu dan berusaha mengingatnya. Yumi kehilangan segalanya dan berusaha melupakannya.
Film ini diadaptasi dari novel berjudul "Nijuurokuya Machi" karya Kazumi Saeki. Ketika sedang menulis skenario, sutradara Michio Koshikawa tak membayangkan secara spesifik siapa aktor yang cocok menjiwai karakter Sugitani.
"Setelah skenario selesai, saya pikir Arata yang paling cocok," kata Michio usai pemutaran "Waiting for the Moon" di Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) 2017, Jumat (27/10) malam.
Arata yang pernah bekerjasama dengan Michio tahu bahwa ia harus menguasai aspek teknis atas inisiatif sendiri. Berakting sebagai seorang koki membuat Arata harus belajar memasak dan lihai menggunakan pisau.
Salah satu adegan yang harus dilakukan Arata adalah mengolah ikan buntal. Di Jepang, hanya koki berlisensi yang bisa menyajikan ikan buntal yang mengandung racun.
Arata berguru pada seorang ahli sampai kemampuannya meningkat pesat.
"Saya hampir dapat lisensi untuk memasak ikan fugu," ungkap dia.
Ada banyak adegan-adegan bercinta eksplisit dalam film ini dan Mei Kurokawa mempercayakan semuanya pada sutradara. Dia tak lagi mengkhawatirkan apakah semua gerakannya terlihat indah di kamera karena yakin sutradara akan mengambil sisi terbaiknya.
"Untuk adegan intim, saya banyak berdiskusi dengan sutradara untuk memastikan yang saya lakukan sesuai instruksi," imbuh Mei.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017