Jakarta (ANTARA News) - Tim Disaster Victims Identification (DVI) Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati Jakarta Timur mengidentifikasi tiga korban meninggal dunia kebakaran gudang petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses yang menewaskan 48 orang.
"Identifikasi berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Sabtu.
Argo mengatakan korban pertama yang teridentifikasi yakni kantong jenazah nomor 02 registrasi 355 bernama Slamet Rahmat asal Garut, Jawa Barat berdasarkan pemeriksaan gigi, DNA dan rekam medis.
Korban kedua kantong jenazah nomor 05 registrasi 338 bernama Marwati binti Atip asal Tangerang, Banten teridentifikasi melalui DNA, gigi dan rekam medis.
Korban ketiga teridentifikasi bernama Sutrisna bin Alim beralamat di Tangerang Banten diketahui berdasarkan DNA, gigi dan rekam medis.
Berdasarkan hasil identifikasi, tim DVI RS Polri Kramatjati telah mengungkap identitas terhadap empat jenazah yang sebelumnya seorang korban Surnah (14) asal Tangerang telah diketahui identitasnya.
Sebelumnya, sebuah gudang kembang api terbakar kemudian meledak yang menewaskan puluhan orang, sedangkan beberapa korban lainnya belum teridentifikasi di Komplek Pergudangan 99 Kosambi Tangerang Banten pada Kamis (26/10) sekitar pukul 08.30 WIB.
Sejauh ini, tercatat korban yang meninggal dunia mencapai 48 orang dan korban luka sebanyak 45 orang, sedangkan jumlah total pekerja mencapai 103 orang.
Saat ini, penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan tiga tersangka kebakaran gudang petasan tersebut.
Ketiga tersangka yakni pemilik gudang PT Panca Buana Cahaya Sukses Indra Liyono, Direktur Operasional Andria Hartanto dan tukang las Suparna Ega.
Penyidik telah menahan Indra dan Andria, sedangkan Suparna belum diketahui keberadaannya lantaran polisi masih memastikan, termasuk korban meninggal dunia atau tidak.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017