Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan penyelenggara jasa jalan tol PT Jasa Marga (Tbk) memberikan pelatihan dalam program A-Life atau Alih Profesi terhadap petugas tol yang ingin mengembangkan minat di bidang lain seiring penerapan sistem pembayaran non tunai jalan tol.
Direktur SDM dan Umum Jasa Marga, Kushartanto Koeswiranto mengatakan saat ini program pelatihan dan peningkatan kompetensi tersebut sudah berjalan melalui Jasa Marga Learning Institute (JMLI) sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bagi karyawan Jasa Marga.
"Program pelatihan kami sudah berjalan. Ini sudah disuruh milih jabatannya kemana? Misalnya ingin jadi inspector maintenance, lalu ajukan syaratnya apa. Ketika apply akan diberikan pelatihan," kata Kushartanto pada diskusi di Jakarta, Jumat (27/10).
Ia menjelaskan, Jasa Marga sudah berkomitmen untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawan atau petugas tol yang terdampak dari kebijakan elektronifikasi jalan tol tersebut.
Menurut dia, komitmen tersebut selain merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo, juga dalam tiga tahun ke depan ada pengembangan bisnis yang tentunya akan menyerap banyak karyawan. Dalam tiga tahun ke depan, Jasa Marga menargetkan akan mengoperasikan 600 kilometer (km) jalan tol baru.
Selain itu, Kushartanto juga menyebutkan rencana pengembangan "transit oriented development" pada "rest area" yang nantinya dilengkapi hotel serta berbagai fasilitas lengkap yang nyaman dan bersih untuk pengguna jalan tol.
Dengan banyaknya rencana bisnis tersebut, tentunya diperlukan banyak tenaga kerja, khususnya karyawan Jasa Marga yang beralih profesi.
Adapun Jasa Marga saat ini memiliki sekitar 4.200 karyawan, 1.000 di antaranya merupakan petugas tol. Namun perusahaan memberi kesempatan bagi karyawan yang ingin alih profesi melalui program A-Life.
Jasa Marga menawarkan dua pilihan alih profesi kepada karyawannya. Pertama, alih profesi ke unit kerja atau anak perusahaan. Kedua alih profesi menjadi wirausaha.
"Perubahan teknologi membuat ada kebutuhan baru. Syaratnya yang penting anda mau maju. Urusan pintar itu urusan kami. Yang penting anda punya niat mau maju," ungkap Kushartanto.
(T.M053/S023)
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017