Mataram (ANTARA News) - Sebanyak 60 anak muda di Nusa Tenggara Barat dikukuhkan menjadi Duta Damai Dunia Maya yang akan bekerja dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyuarakan perdamaian dalam upaya pencegahan terorisme di dunia maya.
Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir di Mataram, Jumat, mengakui kelompok-kelompok radikal dan terorisme sudah sangat pandai menggunakan dunia maya untuk kepentingan mereka sehingga harus dilawan dengan membentuk Duta-duta Damai Dunia Maya.
"Anak muda ini sudah memiliki kemampuan dan sangat pandai memainkan dunia maya, karenanya untuk melawan dengan membentuk Duta Damai Dunia Maya," kata Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir saat menutup resmi pelatihan duta damai dunia maya NTB di Mataram, Jumat.
Menurutnya, saat ini banyak sekali kelompok radikal terorisme membuat propaganda radikal dan perekrutan anggota melalui dunia maya. Tidak hanya itu, kelompok radikal ini membuat berita hoax yang membuat orang tidak damai.
"Di sinilah para duta ini berperan melakukan kontranarasi bagaimana menangkal hoax, propaganda radikal di dunia maya," tegasnya.
Menurutnya, NTB merupakan provinsi keenam yang menjaring Duta Damai Dunia Maya di Indonesia. Duta sebelumnya tersebar di Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, DI Yogyakarta yang dikukuhkan di tahun 2016. Sedangkan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan dan NTB dikukuhkan tahun 2017.
Karena itu, ia berharap setelah resmi menjadi duta, ke-60 anak muda NTB akan menghasilkan produk-produk konkrit dalam pencegahan terorisme, baik di dunia maya dan dunia nyata. Mereka juga akan otomatis tergabung dengan ratusan Duta Damai Dunia Maya yang telah ada sebelumnya.
Penutupan pelatihan tersebut juga dihadiri Wakapolda NTB Kombes Pol Drs Tajuddin, Sekretaris Kesbangpol NTB, Ketua FKPT NTB Dr H Lalu Muji Tahid.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017