Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar (Dubes) Rusia untuk RI, Alexander Ivanov, menekankan kepentingan hubungan Rusia dengan Indonesia. "Meskipun Rusia dan Indonesia secara alamiah berjauhan satu sama lain, keduanya punya banyak persamaan," kata Ivanov bertalian dengan pertingatan Hari Nasional Rusia, 12 Juni. Menurut dia, sebagai negara dengan banyak suku, agama dan budaya, keduanya baru melewati peralihan menuju demokrasi, tempat ideologi tidak lagi menentukan hubungan satu sama lain, hak asasi dan kebebasan manusia dihargai dan dipatuhi sebagai nilai tertinggi. Perkembangan seperti itu memungkinkan dasar dan sifat hubungan dwipihak kedua negara tersebut ditinjau kembali, katanya. Disebutkannya, saat ini, Moskwa dan Jakarta berupaya memecahkan masalah yang mirip. "Baik Rusia maupun Indonesia menghadapi tantangan dalam memajukan tenggangrasa beragama, mengatasi radikalisme dan memerangi terorisme," katanya dengan menambahkan, "Kedua negara ini sedang memperbaiki sistim ekonominya. Keduanya berminat menarik modal asing, memodernkan tata hukumnya dan memerangi korupsi." "Jadi, tidak mengherankan jika Rusia dan Indonesia memunyai pendapat sama atau dekat tentang masalah kunci internasional," katanya. Dikemukakannya, Rusia-Indonesia tetap berpegang teguh pada kekuasaan hukum dalam hubungan internasional, penyelesaian sengketa secara damai lewat jalur diplomatik dan penolakan standar ganda. "Tapi, kami akan salah kalau menciutkan kerjasama antara negara kita ke bidang politik saja. Kami juga harus mencari terobosan di bidang ekonomi," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007