Jakarta (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerja sama dengan Lembaga Ekonomi Umat (LEU) untuk memberdayakan ekonomi umat.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara kedua belah pihak di Jakarta, Kamis.

"Kerja sama ini sangat penting dalam upaya pemberdayaan ekonomi umat karena selama ini umat kurang memiliki prospek ekonomi yang baik," ujar Ketua Umum MUI KH Maruf Amin.

Dia menjelaskan MUI mendukung arus baru ekonomi Indonesia. Jika dulu pemberdayaan ekonomi dari atas ke bawah maka sekarang dari bawah ke atas.

"Karena selama ini yang dari atas tidak netes-netes ke bawah. Untuk itu, kami akan berikan perhatian pada masyarakat menengah ke bawah," jelas dia.

Maruf menjelaskan umat Islam perlu mendapatkan perhatian karena berjumlah 90 persen dari penduduk bangsa ini. Jika tidak diperhatikan akan berpengaruh pada bangsa.

"Kami mengusulkan arus baru ekonomi Indonesia. Namun, Presiden mengatakan lebih baik kemitraan," katanya.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan tindak lanjut dari Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan pada April lalu.

"MUI hanya menfasilitasi dan mengajak berbagai pihak untuk menguatkan ekonomi umat. Apa nanti kerja samanya dalam bentuk gerai, peternakan, penanaman jagung, permodalan dan sebagainya," katanya.

Pihaknya terus berupaya agar ekonomi umat bisa tumbuh.

Komisaris PT Samudera Indonesia Ken Narotama Hidayatullah mengatakan pihaknya mendukung LEU dalam pengelolaan gudang dan juga distribusi barang.

"Prinsipnya, kami gotong royong untuk membantu membangkitkan ekonomi umat," kata Ken.

(T.I025/S024)

Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017