Malang (ANTARA News) - Asmad (40) warga desa Alastlogo kecamatan Lekok Pasuruan yang juga dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, diperbolehkan pulang setelah menjalani operasi pengambilan serpihan peluru yang bersarang di lehernya.
Humas RSSA Malang Sri Endah Novianti di Malang Selasa, mengatakan, korban Asmad masuk RSSA pada tanggal 8 Juni 2007 atau satu pekan setelah bentrok antara warga Alastlogo dengan TNI AL, dan kini kondisinya sudah stabil.
"Korban telah dioperasi pada tanggal 9 Juni dan diangkat satu serpihan peluru di lehernya. Kondisi korban jauh lebih baik dan perawatan selanjutnya sudah bisa dilakukan pada Puskesmas terdekat," ujarnya.
Menurut dia, untuk kontrol dari korban diharapkan bisa dilaksanakan tujuh hari setelah korban pulang dari RSSA Malang, guna mengetahui perkembangan luka yang dideritanya. Untuk kesadaran korban juga sudah baik.
"Korban langsung diantar pulang ke rumahnya dengan mengunakan mobil ambulance," ujarnya.
Sementara, Asmad (40) mengatakan, kondisi lehernya sudah membaik dan tidak ada gangguan lagi. Namun leher korban masih tertutup oleh perban.
"Untuk makan sudah tidak sakit lagi, harapan saya agar kejadian ini tidak terjadi lagi," ujarnya saat akan masuk ke kendaraan pengantarnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007