Menteri Pertanian Dora Siliya mengatakan ulat bulu tersebut telah dideteksi di Kabupaten Chilanga, sekitar 25 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Zambia, Lusaka.
Menteri mengatakan wabah tersebut adalah peringatan buat para petani agar berhati-hati terhadap hama pelahap tanaman.
Pada awal Oktober, Menteri Komunikasi dan Transportasi Brian Mushimba, yang bertanggung-jawab atas Departemen Meteorologi, mengatakan negara tersebut memperkirakan wabah ulat bulu muncul pada musim 2017/2018, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Tapi ia menyatakan pemerintah bekerja sepanjang waktu untuk memerangi hama itu.
Hama pemangsa tanaman tersebut memporak-porandakan negara di Afrika Selatan itu selama musim pertanian sebelumnya dan negara yang terpengaruh meliputi Zambia, Zimbabwe, Malawi serta Afrika Selatan.
Namun Zambia terus menghasilkan panen jagung sebanyak 3,6 juta ton, naik dari 2,8 juta ton pada musim sebelumnya.
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017