Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima audiensi dan mengobrol santai tentang ekonomi Indonesia bersama 22 finalis lomba "Young Economist Stand-up" di Auditorium Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu.

Pada kesempatan tersebut, Wapres sempat menguji pandangan ekonomi juara 1, 2, da 3 "YES" yang diselenggarakan Development Bank of Singapore (DBS) Indonesia, yakni Fredy Edi dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sena Farid dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, dan Irman Faiz dari Universitas Indonesia (UI) Depok.

Ketiga pemenang YES tersebut memiliki persamaan tentang pentingnya pemanfaatan ekonomi digital untuk penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya di segi pemasaran, yang kemudian ditanggapi oleh Wapres RI.

"Kita punya tantangan-tantangan tertentu, kalau menggabungkan ekonomi dan teknologi, katakanlah ekonomi digital dan bisnis, saya sering bingung melihat anak muda berusaha, seperti Gojek kalau dilihat dari jasa dia rugi, tapi nilai perusahaannya tinggi, inilah inovasi," kata JK.

Wapres menambahkan pemerintah juga mendukung sektor ekonomi digital sebagai bagian dari dinamika perekonomian nasional.

"Ini adalah inovasi yang lajunya tidak mungkin ditahan karena selalu ada dinamika ekonomi, dulu juga begitu dari taksi yang ada sejak Anda belum lahir, kemudian taksi meteran, lalu pakai radio, sekarang sudah bisa pesan lewat online," kata dia.

Namun, Wapres juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi ekonomi yang baik dengan teknologi untuk bisa menghasilkan keuntungan.

"Orang bisa menang dengan start-up dengan ide dan inovasi, tapi saya katakan business plan-nya juga harus berubah," tuturnya.

Oleh karena itu, Wapres mengapresiasi program YES yang diselenggarakan DBS bagi para pemuda di Indonesia untuk lebih memahami sektor ekonomi dan bisnis.

Pemenang YES DBS juga berhak mengikuti program pendampingan dengan Kepala Divisi Inovasi DBS Neal Cross di Singapura dan menghadiri pembukaan DBS Asian Insights Conference di Jakarta.

(T.A060/C004)

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017