"Saya sudah sepuluh tahun ini hidup menderita sakit dan karena tidak punya uang untuk beli makanan, makanya hanya meminum air rebusan batu," kata Niarti di Pontianak, Rabu.
Saat dikunjungi, kondisi nenek yang hidup sebatang kara itu kondisinya tampak lemas tidak berdaya. Sementara itu, rumahnya tampak sangat prihatin dengan kondisi pengap dan terlihat batu berserakan di dalam rumah tersebut.
Sedangkan untuk memasak, Niarti hanya memiliki kompor yang terbuat dari batu yang disimpan di luar rumah.
Ketua RT 01/RW 14, Agus Yadi mengatakan, sejak diketahui nenek itu menderita sakit, maka warga berinisiatif mengusulkan kepada pemerintah agar Niarti mendapatkan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni.
"Kami sudah mengusulkan agar nenek Niarti ini mendapat bantuan, baik di tingkat kelurahan dan kecamatan, tetapi hingga kini belum juga mendapat bantuan," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Kota Pontianak, Herry Fadillah mengatakan, begitu dirinya mengetahui ada kabar warga hidup dengan hanya meminum air rebusan batu, maka ia segera melakukan penyelamatan membawa nenek tersebut ke rumah sakit.
"Nenek Niarti, langsung kami bawa ke rumah sakit terdekat untuk segera mendapat pertolongan. Apalagi nenek itu sudah mengkosumsi air rebusan batu selama satu tahun," katanya.
Fadillah juga mengatakan, dirinya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk menentukan langkah terbaik terkait kelangsungan hidup nenek Niarti ke depannya.
Menurut Fadillah, kini nenek Niarti sudah dirawat di rumah sakit terbaik di Kota Pontianak, guna mendapatkan perawatan intensif.
"Kami dari Kadin Kota Pontianak nantinya berencana memperbaiki rumah nenek Niarti agar layak ditempati," katanya.
Pewarta: Slamet Ardiansyah dan Andilala
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017