Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Dewan Pengarah Panitia Pelaksana Asian Games, menyaksikan penandatanganan perjanjian "sponsorship" antara Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC) dan enam perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Penandatanganan perjanjian ini adalah prestige sponsorship bagi BUMN Indonesia agar dapat memberikan impact yang luas karena Asian Games ini akan disaksikan empat sampai lima miliar penonton melalui televisi, jadi paling tidak ada satu miliar orang bisa nonton setiap harinya," kata JK dalam sambutan di Auditorium Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu.
Perjanjian senilai Rp500 miliar itu ditandatangani Ketua INASGOC Erick Thohir dan enam direksi BUMN; Direktur Utama Telekomunikasi Indonesia Alex J. Sinaga, Direktur Utama Telekomunikasi seluler Indonesia Ririek Adriansyah, Direktur Utama Pertamina Persero Elia Massa Manik, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto, dan Direktur Utama BRI Sis Apik Wijayanto.
JK mengingatkan kembali tiga aspek penting Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018, yakni sarana, penyelenggaraan dan prestasi.
"Karena event ini diselenggarakan di dalam negeri, jadi tiga aspek ini penting. Walaupun infrastrukturnya hebat, tapi penyelenggaraannya tidak baik akan dicela orang seperti di India beberapa waktu yang lalu, yang penyelenggaraannya harus diambil militer. Indonesia ini juga melibatkan tujuh jenderal yang sudah retired, Erick ini juga harusnya bintang empat," ujar JK yang disambut tawa hadirin.
Sponsorship dalam bentuk lainnya masih akan terus bertambah. "Jumlah yang 500 miliar itu kan yang prestige ya, kalau yang kecil-kecil sekitar sepuluh BUMN juga sudah masuk," ungkap Menteri BUMN Rini Soemarno yang turut hadir dalam acara penandatangan ini.
Penandatanganan perjanjian sponsorship juga disaksikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017