Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan membentuk pusat evolusi manusia Asia Tenggara atau "Center for Human Evolution, Adaptation and Dispersals in Southeast Asia" yang merupakan salah satu program dari UNESCO.
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud Harry Widianto di Jakarta, Selasa mengatakan Indonesia memiliki telah memberikan proposal pembentukan lembaga tersebut ke UNESCO tiga tahun lalu.
Tahun ini tepatnya pada November UNESCO akan memberikan keputusan apakah Indonesia dapat mendirikan pusat evolusi manusia untuk kawasan Asia Tenggara tersebut.
"Tiga tahun lalu Indonesia telah mengirimkan proposal, kemudian mereka telah mengirimkan ahli untuk melakukan studi, kemudian mereka telah membuat laporan dalam enam bahasa yang kemudian diberikan kepada UNESCO. Setelah itu akan dibahas pada konferensi umum pada November," kata dia.
Dia mengatakan Indonesia memiliki potensi luar biasa sebagai tempat yang memiliki situs-situs evolusi manusia.
Sementara itu Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan disetujui atau tidak oleh UNESCO, Indonesia akan tetap mendirikan lembaga tersebut.
"Memang kalau dari disetujui kita akan lebih mudah mengakses jaringan, bimbingan teknik dan sebagainya. Tapi jika tidak disetujui kita akan tetap mendirikannya," kata dia.
Menurut dia lembaga tersebut digunakan sebagai wadah kolaborasi antara peneliti di bidang evolusi.
Lembaga itu nantinya akan memuat berbagai kegiatan seperti pergantian ahli, penelitian, publikasi, konferensi dan lainnya.
"Ini semacam wadah untuk mengembangkan berbagai macam kegiatan, saat ini kan lepas saja, dengan adanya wadah para ahli evolusi manusia dari berbagai disiplin ilmu dapat bertemu," kata dia.
Lembaga ini nantinya akan didanai menggunakan APBN dan langsung berada di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017