Jakarta (Antara) -- Penggunaan motor listrik secara masif dapat mendukung upaya konvervasi energi. Pasalnya, motor listrik merupakan produk yang ramah lingkungan sehingga tidak mencemari lingkungan karena tidak berbasis bahan bakar fosil.


Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Ida Nuryatin Finahari mengatakan, penggunaan motor listrik akan menghemat penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM). "Larinya ke penghematan, impor BBM akan berkurang," ujarnya di Jakarta, Selasa (24/10).


Ida menambahkan, dengan energi utama yang berasal dari listrik akan mendukung langkah konservasi energi yang digalakkan pemerintah. Sebab, sumber istrik bisa berasal dari berbagai macam pembangkit seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dan sebagainya.


Untuk itu, kata Ida, pemerintah akan mendukung penggunaan motor listrik. "Ramah lingkungan jadi bisa menurunkan emisi gas rumah kaca," katanya.


Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memberikan apresiasi terhadap motor listrik yang merupakan calon skuter listrik nasional Gesits, besutan Garansindo Grup dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Jonan bahkan menyebut motor ini lebih bagus dibanding model yang pernah dicoba di luar negeri.


"Bagus ini produknya, karena motor listrik jadi punya akselerasi lebih baik dibanding motor konvensional dengan pembakaran dalam. Dari sisi desain juga bagus dan saya pikir motor ini sudah canggih tidak perlu ada perubahan lagi," ujar Jonan.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017