Washington (ANTARA News) - Rusia setuju membantu Amerika Serikat (AS) mengatasi kemacetan menyangkut pertikaian perbankan yang lama yang menghambat penghentian program nuklir Korea Utara (Korut), kata Kementerian Keuangan AS, Selasa. Moskow dikabarkan menyetujui satu permintaan AS bagi sebuah bank swasta Rusia untuk menerima dana Korut yang sekarang beku di bank Banca Delta Asia (BDA) Macau sebelum disalurkan ke Pyongyang. "AS sedang bekerjasama dengan Rusia dan pihak berwenang Macau untuk membantu pemindahan uang ke Korut yang sekarang dibekukan di Banco Delta Asia," kata juru bicara Kementerian Keuangan AS, Molly Millerwise, kepada AFP. "Kami menghargai kesediaan pemerintah Rusia untuk membantu transaksi ini dan kerjasama yang baik pihak berwenang Macau," katanya tanpa menjelaskan lebih jauh. Korut menegaskan dana itu harus berada ditangannya sebelum pihaknya menutup sebuah reaktor nuklir penting. Tindakan itu adalah bagian dari satu perjanjian yang disepakati AS, Rusia, China, dua Korea dan Jepang untuk mengakhiri program senjata nuklir Pyongyang Korut. Di tengah-tengah indikasi bahwa sengketa yang rumit itu dapat diselesaikan paling cepat pekan ini, perunding penting nuklir AS Christopher Hill bertemu dengan sejawat Korea Selatan (Korsel)nya Chun Yung Woo untuk berunding di Washington, Selasa. Mereka akan membicarakan kemungkinan pemulaian kembali perundingan enam negara itu. Chun mengatakan "semua pihak yang terlibat memiliki tekad kuat untuk mendapatkan dukungan BDA pada kita dan melanjutkan pelaksanaan" perjanjian enam negara yang dicapai 13 Februari untuk megakhiri krisis nuklir itu. Washington sejauh ini belum menerima konfirmasi bahwa Korut menerima uang itu, kata jurubicara Deplu Sean McCormack. Dana Korut itu diperkirakan akan ditransfer ke sebuah bank komersial di Rusia di mana Pyongyang memiliki rekening, kata Wall Street Journal, sebuah suratkabar bisnis, Selasa mengutip pernyataan para pejabat AS. Mereka mengatakan pemerintah Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara dengan Gedung Putih , tapi institusi-institusi keuangan di Moskow memerlukan jaminan bahwa mereka tidak akan menghadapi hukuman dari pengatur-pengatur keuangan AS jika mereka setuju menerima dana-dana itu. Rencana itu mengusulkan dana Korut itu ditransfer melalui Bank Sentral New York dan bank sentral Rusia sebelum dana itu dapat disimpan, kata laporan itu. Bank swasta Rusia yang mungkin menerima dana itu adalah Far East Commercial Bank, di mana Pyongyang memiliki rekening. Untuk memungkinkan transfer uang itu , Washington juga setuju membuat "satu pengecualian sementara" terhadap laranganya untuk melakukan transaksi bisnis dengan BDA yang masuk daftar hitam itu, kata laporan tersebut. Tahap pertama, penutupan reaktor Yongbyon harus selesai 14 April tapi Korut menolak memulainya sebelum pihaknya menerima uang itu. Kementerian Keuangan AS mengatakan, pihaknya memasuki dalam daftar hitam Banco Delta Asia karena dicurigai terlibat dalam pencucian dan pemalsuan uang yang dilakukan Korut. Kementerian itu mengatakan dana Korut itu kini telah dibebaskan, tapi Pyongyang tidak dapat menemukan sebuah bank asing yang bersedia menerima dan mentransfer uang yang dianggaap bernoda tersebut. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007