Tokyo (ANTARA News) - Kedutaan Besar RI di Tokyo melakukan Kegiatan "jemput bola" terhadap keberadaan warganya yang berada di seantero Jepang sebagai upaya peningkatan pelayanan dan perlindungan sekaligus melengkapi pendataan berdasarkan informasi terbaru.
"Kegiatan ini merupakan aktivitas pro aktif KBRI Tokyo yang dilakukan sebagai bagian dari upaya mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat Indonesia yang berada di Jepang. Kegiatan lainnya adalah melakukan sosialisasi dari UU Kewarganegaraan kita yang baru," kata Atase Imigrasi KBRI Tokyo Mirza Iskandar di Tokyo, Selasa.
Ia menjelaskan, tim kecil yang biasanya terdiri dari bidang imigrasi dan konsuler akan melakukan kegiatan pendataan secara intensif, terlebih untuk mengetahui berbagai persoalan yang dihadapi oleh WNI yang tinggal di Jepang sehingga bisa dengan cepat memberikan pelayanan dan perlindungan yang diperlukan WNI.
Akhir pekan lalu, tim kecil tersebut berangkat ke Propinsi Niigata, salah satu kota yang biasa menjadi pilihan bagi warga Indonesia guna melanjutkan studinya, terutama untuk tingkatan master dan doktoral, terutama di bidang pertanian dan teknik.
Berbagai pelayanan dilakukan dalam satu hari penuh itu, mulai dari pelaporan diri, pengurusan paspor hingga persoalan kewarganegaraan, misalnya kepastian status anak dari kawin campur antara warga Indonesia dengan warga Jepang dan juga konsultasi singkat seputar UU baru mengenai kewarganegaraan.
"Kemarin itu bahkan ada yang kita berikan langsung kepastian mengenai status anaknya menjadi WNI. Hal itu dimungkinkan dengan adanya UU kewarganegaraan yang baru tadi," kata Mirza Iskandar.
Tercatat sedikitnya 165 orang yang berhasil didata oleh KBRI mulai lapor diri, perpanjangan paspor dan berbagai surat keterangan lainnya, guna melengkapi dokumen sah yang dimiliki warga negara Indonesia.
Sambutan baik diberikan oleh WNI tersebut, karena telah memudahkan mereka dalam memperoleh berbagai dokumen resmi. Hal yang paling menyenangkan bagi mereka adalah saat dibolehkannya kewarganegaraan ganda bagi anak dari hasil kawin campur.
"Boleh saja kewarganegaran ganda bagi anak hasil kawin campur. Yang penting adalah memberikan kepastian dulu atas status anaknya. Setelah dia besar nanti barulah memilih sendiri kewarganegaraan yang diinginkannya," ujar Mirza.
Selain Niigata, kota selanjutnya yang menjadi target bagi aksi jemput bola ini adalah Nagoya, ibukota dari Propinsi Aichi. Nagoya merupakan kota favorit lainnya yang menjadi pilihan WNI dalam mengikuti training dan melanjutkan studi. Setelah Nagoya berturut-turut kota besar lainnya menjadi kantong-kantong pemukiman bagi WNI.
Sedikitnya tercatat 20.000 lebih warga Indonesia yang berada di seantero Jepang, baik untuk mengikuti program training atau magang, melanjutkan studi, melakukan riset ataupun bekerja.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007