Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) memanfaatkan kejuaraan uji coba Asian Games 2018 yang berlangsung di GOR Ciracas Jakarta Timur, pada 22-28 Oktober, sebagai ajang seleksi atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional.
"Berbagai kejuaraan tingkat nasional yang kami gelar selama ini diarahkan ke Asian Games. Kami akan melihat kejuaraan uji coba ini sebagai evaluasi terakhir seleksi nasional," kata Ketua Umum Pengurus Pusat PGSI Ramidin Saragih di Jakarta, Selasa.
PGSI, menurut Ramidin, akan mencari atlet-atlet pelatnas untuk mengikuti 18 kelas pertandingan cabang gulat Asian Games ke-18.
"Saya sudah meminta kepada bidang pembinaan prestasi untuk mengindentifikasi kelas potensial medali bagi Indonesia karena atlet-atlet gulat Asia itu unggul seperti atlet Iran dan Mongolia," tuturnya.
Saragih mengatakan Indonesia dapat mencari celah potensi medali cabang gulat Asian Games dari kelas putri karena tidak semua negara-negara Timur Tengah punya atlet-atlet gulat putri.
PGSI juga akan menambah pelatih asing, serta mempertahankan pelatih yang sudah ada asal Uzbekistan Eden Abduraimov.
"Kami masih akan mempertahankan pelatih Eden meskipun kami mendapatkan surat dari Prima terkait penghentian program pelatnas. Kami juga sedang berkomunikasi dengan Kedutaan Iran untuk mendatangkan pelatih dari negara mereka," ujar Saragih.
Saragih menambahkan penyelenggaraan kejuaraan uji coba Asian Games berjudul Kejuaraan Gulat Senior Indonesia itu lebih menekankan penerapan manajemen pertandingan dan sumber daya manusianya.
"Sebelumnya kami sudah menggelar kegiatan lokakarya untuk para pelatih dan wasit agar mereka dapat menjalankan pertandingan sebagaimana dalam Asian Games nanti," ujarnya.
Kejuaraan Gulat Senior Indonesia itu diikuti 221 atlet gulat putra dan putri dari 19 provinsi di Indonesia, termasuk perwakilan atlet dari Thailand.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017