Bandung (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Novri Turangga menyatakan, ada unsur kesengajaan atau direncanakan oleh terduga ibu pembunuh anak kandung yang berusia tiga bulan di rumahnya Simpangpalay, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (23/10) sore.
"Itu anaknya sudah merintih tapi masih tetap diduduki oleh pelaku sampai korban meninggal," kata Novri kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan, tersangka Cucu (27) saat menjalani pemeriksaan tampak menunjukan ekpresi biasa, dan mengakui perbuatannya menghilangkan nyawa anaknya, Muhammad Ismail.
Tersangka, lanjut dia, masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Garut untuk mengetahui lebih lanjut motif pembunuhan tersebut.
"Kami masih menyelidiki latar belakangnya, kenapa sampai tega ibu ini menghilangkan nyawa anaknya sendiri," kata Novri.
Ia mengungkapkan, tersangka melakukan pembunuhan dengan cara menutupi badan korban dengan bantal kemudian diduduki kurang lebih selama satu jam.
Pengakuan tersangka, kata Novri, korban sempat menangis keras, tetapi tidak membuat tersangka berhenti melainkan terus menduduki bantal hingga akhirnya korban meninggal.
Selanjutnya tersangka membersihkan darah yang keluar dari hidung korban, lalu korban diposisikan seperti tertidur dengan ditutup selimut.
"Pelaku membalikan posisi korban kemudian ditutupi selimut agar seolah-olah tertidur," katanya.
Pelaku kemudian pergi keluar rumah dan membiarkan korban di dalam kamar.
Pelaku menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya ke Polsek Karangpawitan.
(Baca: Polisi amankan seorang ibu diduga bunuh anaknya)
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017