Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinasi bidang Maritim Luhut Pandjaitan mengatakan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung kemungkinan akan tersambung dengan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa barat.
"Tadi bicara komprehensif Jakarta-Bandung kereta api dan sekarang ada peluang mungkin sekaligus dikaitkan dengan Kertajati sehingga cost-nya bisa ditekan ke bawah," kata Luhut usai menghadap Presiden di lingkungan Istana kepresidenan Jakarta, Senin.
Luhut mengungkapkan bahwa pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan bagian dari proyeksi pembangunan yang pada 2030 tersambung sebagai transportasi terpadu yang sangat dibutuhkan masyarakat.
"Jadi tidak melihat dari proyeknya saja, tapi melihat konektivitas Pulau Jawa, yaitu Jakarta-Bandung itu menjadi satu pada 2030," kata Luhut.
Dia juga mengungkapkan bahwa menurut Menteri BUMN Rini Soemarno pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung semua prospeknya jalan.
"Memang ada perhatian-perhatian khusus mengenai elevated (jalur layang) karena itu hampir 81 kilometer, terowongan hampir 20 kilometer itu menjadi perhatian Kementerian PUPR terkait teknologinya karena daerah gempa," katanya.
Saham pembangunan kereta cepat tersebut dipegang China Railway International sebesar 40 persen dan 60 persen dimiliki oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
PSBI itu sendiri merupakan perusahaan gabungan dari empat BUMN yaitu PT Kereta Api Indonesia, PT Wijaya Karya, PTPN VIII dan PT Jasa Marga.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017