Polisi hanya mengonfirmasi bahwa seorang warga Palestina menjadi korban salah tangkap dan kemudian dibebaskan setelah diduga menghasut, namun sebuah laporan di surat kabar Haaretz menjelaskan detail lebih lanjut.
Menurut laporan tersebut, yang tidak bersedia dikonfirmasi atau dibantah polisi, pria Palestina itu mengunggah fotonya yang sedang bersandar di sebuah buldoser di permukiman Israel di Beitar Ilit, tempat dia bekerja, di Tepi Barat yang diduduki.
Bersama dengan gambar itu, sebuah frase dalam bahasa Arab yang berarti "selamat pagi" juga diunggah. Perangkat lunak penerjemahan Facebook menginterpretasikannya sebagai "serang mereka" dalam bahasa Ibrani dan "lukai mereka" dalam bahasa Inggris, lapor Haaretz.
Belum jelas bagaimana kesalahan penerjemahan semacam itu bisa terjadi karena tidak ada kesamaan jelas antara ungkapan "selamat pagi" dalam bahasa Arab tersebut dengan ungkapan dalam bahasa Ibrani atau Inggris.
Polisi diberi tahu dan pria itu ditangkap pekan lalu, lapor Haaretz. Dia dibebaskan beberapa jam kemudian ketika polisi menyadari kesalahan tersebut, katanya, demikian AFP.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017