Nunukan (ANTARA News) - Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu memonitor kondisi warga negara Indonesia atau tenaga kerja Indonesia (WNI/TKI) atas kejadian banjir besar di Kota Belud dan longsor Gunung Kota Kinabalu Negeri Sabah, Malaysia.
Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Akhmad DH Irfan melalui pesan tertulisnya, Minggu membenarkan, dua kejadian besar di negeri jiran tersebut namun belum mendapatkan laporan adanya WNI/TKI yang menjadi korban.
"Kami masih memonitor pada kedua kejadian ini. Sampai sekarang belum mendapatkan laporan adanya WNI/TKI yang terdampak atas banjir di Kota Belud dan longsor Gunung Kota Kinabalu," sebut dia.
Peristiwa banjir besar yang melanda Kota Belud sejak dua hari lalu dan longsor Gunung Kota Kinabalu pada Sabtu (21/10) sekitar pukul 15.30 waktu setempat membuat panik warga setempat.
Meskipun demikian, aktivitas WNI dan TKI di negara itu masih berjalan normal, kata Akhmad DH Irfan. Sedangkan ribuan warga negara Malaysia yang terdampak telah diungsikan ke lokasi yang aman.
KJRI Kota Kinabalu menambahkan, Satgas Perlindungan WNI terus berkoordinasi dan memonitor kedua kejadian ini untuk mendapatkan laporan valid atas kemungkinan adanya WNI/TKI yang menjadi korban.
Bahkan dia menegaskan, akan berupaya memberikan bantuan kepada WNI atau TKI apabila ada yang menjadi korban tanah longsor Gunung Kota Kinabalu dan banjir Kota Belud.
Terkait kedua kejadian ini, Akhmad DH Irfan menyatakan, pemerintah Malaysia telah melakukan langkah-langkah konkrit menyelamatkan warganya pada kedua peristiwa ini dengan mengecek pemukiman sekitar lokasi kejadian dan mengungsikannya.
"Kami akan berusaha memberikan bantuan kepada WNI atau TKI yang terdampak setelah mendapatkan laporan dari Satgas Perlindungan WNI nanti," ujar dia.
Pewarta: M Rusman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017