Jakarta (ANTARA News) - Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober, belakangan ramai diperingati oleh masyarakat. Sebab unsur santri memiliki banyak relatifitas dengan kehidupan bermasyarakat bahkan bernegara di Indonesia.
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dalam memperingati Hari Santri menggelar acara Halaqah Kubro Tahfidz (penghafal) Alquran di Masjid Baitul Hasan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10) . Acara ini merupakan salah satu program pembinaan generasi penerus yang jadi fokus dari lembaga ini, khususnya dalam mencetak para penghafal Alquran.
Humas panitia acara dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu, menyebutkan, acara tersebut terlaksana secara sukses yang dibuka oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Selatan, KH Nawawi Hakam, Lc.
Menurutnya, ada peningkatan yang baik dari para penghafal Alquran ini sejak ia membuka secara resmi kegiatan Tahfidz Alquran di lingkup DPD LDII Jakarta Selatan, dibanding tahuan sebelumnya.
"Alhamdulillah bersyukur sekali dengan adanya kegiatan ini, pencapaian para tahfidz Quran yang dibina DPD LDII Jaksel ini telah terlihat hasilnya, sejak saya buka beberapa tahun lalu. Kelak saya harapkan bisa ada peningkatan hingga 30 juz hafalannya. Ini jelas membanggakan terutama bagi para orang tua dari hafidz Quran," kata Nawawi.
Ketua DPD LDII Jakarta Selatan, H Noor Rachmat juga menjabarkan bahwa acara ini bertujuan memotivasi dan mengevaluasi hafalan Alquran dicapai oleh para santri.
"Peserta Halaqoh Kubro kali ini berjumlah 400 santri dari perwakilan majelis taklim yang dibina DPD LDII Jakarta Selatan di sejumlah kecamatan. Tentu kita semua berharapkan agar acara ini terus mengalami peningkatan baik dari sisi kualitas maupun kuantitas para tahfidz," ujarnya.
Sementara itu, KH Ahmad Saebani selaku Ketua Program Tahfidzul Quran menambahkan bahwa kegiatan berkumpulnya para tahfidz ini bisa untuk pengalaman semua majelis taklim sehingga memiliki semangat yang sama dalam mensukseskan program tahfidzun Alquran ini.
"Sampai sejauh ini, kita terus fokus dengan adanya acara-acara semacam ini. Terutama hal ini untuk membina kids jaman now ( sebutan yang lagi trend untuk kalangan usia ABG) agar terisi dengan hal-hal yang positif. Tentu saja karena mereka adalah calon penerus bangsa," tegas Syaebani.
Saat ini DPD LDII Jakarta Selatan sendiri menaungi 600 santriwan santriwati dari rentang usia SD hingga SMP untuk program tahfidzun Al Quran, yang dibina secara intensif oleh 100 guru tahfidz Alquran.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017