Jakarta (ANTARA News) - Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta menyatakan bahwa permintaan eksternal yang masih kuat menjadi salah satu faktor andalan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi 2007 dengan target 6,3 persen. "Permintaan eksternal diperkirankan masih kuat, terutama dari Asia, meski ada perlambatan ekonomi di AS sehingga ekspor diharapkan dapat meningkat," kata Paskah dalam sambutannya di sebuah seminar tentang kebangkitan Indonesia di Universitas Indonesia, Depok, Selasa. Dia menambahkan ekspektasi dunia usaha yang membaik dengan tercermin pada penambahan stok dan peningkatan kapasitas produksi terpasang, termasuk manufaktur menjadi faktor andalan lainnya. Meski masih dipersoalkan, Paskah meyakini bahwa penyaluran kredit perbankan ke sektor riil masih memberi sumbangan pada pertumbuhan ekonomi. "Penyaluran kredit akan meningkat dari penurunan suku bunga kredit perbankan," katanya. Demikian pula dengan konsumsi masyarakat yang terjaga dan tercapainya stabilitas inflasi serta menurunnya tingkat bunga yang dianggapnya menjadi faktor pendukung pertumbuhan ekonomi, selain belanja barang yang meningkat sehingga memberi dorongan lebih besar pada pengeluaran pemerintah. "Pada 2007 belanja barang pemerintah pusat hampir mencapai angka Rp258 triliun, angka yang masih kurang besar kalau dibandingkan dengan keperluan-keperluan investasi untuk mencapai 6,3 persen yaitu sekitar Rp900-1000 triliun. Kita sudah ada 30 persen tinggal cari sisanya dengan pemberian iklim kondusif bagi swasta untuk masuk," ujarnya. Sedangkan faktor pendukung terakhir, tambah Paskah, adalah pergeseran musim panen ke triwulan 2/2007 yang akan mendorong pertumbuhan pertanian pada triwulan 2/2007, terutama tanaman pangan. "Saya sebagai pemerintah optimistik bahwa target 6,3 persen akan bisa dicapai," katanya. Sementara itu, Menkominfo Muhammad Nuh yang menjadi pembicara kedua dalam seminar itu menyampaikan bahwa ada beberapa syarat yang harus dicapai kalau Indonesia ingin bangkit dari kondisinya saat ini, yaitu adanya motivasi, adanya modal, dan adanya dukungan lingkungan yang kondusif. "Untuk menciptakan motivasi yang tinggi, maka harus ada aliran informasi yang benar, yang baru, yang dibutuhkan semua orang, dan menarik," kata Menkominfo. Pemerintah, tegasnya, tidak ada keinginan sama sekali untuk mengontrol insan pers, melalui revisi UU Pers. "Modal yang paling mahal adalah modal intelektual sehingga perguruan tinggi bisa menjadi faktor dominan untuk mencerdaskan bangsa dengan pendidikan yang holistik," ujarnya. Sedangkan lingkungan yang kondusif, katanya, dapat diciptakan dengan meniadakan kebijakan-kebijakan yang meruntuhkan karakter bangsa.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007