Manado (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan bahwa bangsa dan negara Indonesia yang sudah berdiri selama 72 tahun ini merupakan hasil dari komitmen bersama, yakni menghormati keragaman dan perbedaan.
"Memang semuanya berbeda, mulai dari tampilan tetapi yang namanya komitmen semuanya sama," kata Ignasius Jonan, dalam dialog 100 persen Indonesia, dengan forum pemuda lintas agama Sulawesi Utara, di Manado, Sabtu.
Jonan mengatakan, sebagai bangsa Indonesia semuanya harus bersama, karena semuanya ribut maka Indonesia tidak akan berdiri dan tak ada negara ini.
Dia mengatakan, waktu generasinya tidak akan lama lagi, maka pemuda lintas agama yang ada sekarang harus membawa negara ini ke arah yang lebih baik.
"Di masa itu negara di dunia masih kurang baru sekitar 60, seiring perkembangan zaman semuanya menjadi bertambah dan jadi lebih banyak, karena banyak yang merdeka, jika Indonesia semuanya seperti itu, bagaimana kita akan bangkit," katanya.
Dia mengajak semua yang muda sekarang ini, rasa kebangsaan itu harus dipertahankan, tidak boleh dipertentangkan sama sekali, karena dari Sabang sampai Merauke dan Miangas sampai Pulau Rote, semuanya sama.
"Tidak boleh ada SARA sama sekali yang muncul, karena negara ini dibangun dengan dasar Pancasila dan mengedepankan semangat inklusif bukan eksklusif," katanya.
Dia mengatakan dalam keluarganya ada adik-adiknya yang memeluk kepercayaan yang berbeda, tetapi tidak ada yang protes karena itu adalah urusan pribadi dan tidak boleh dipertentangkan.
Sementara Legislator Bara Hasibuan, yang ikut hadir dalam dialog tersebut, mengatakan, masalah nasionalisme harus dijaga bersama-sama tidak boleh dibuat main-main, seperti di Sulawesi Utara ini.
Bara Hasibuan mengatakan Sulawesi Utara adalah daerah sebagai percontohan masyarakat yang majemuk, jadi melihat keragaman dapat menengok ke Sulawesi Utara, karena semuanya kental.
"Melihat keberagaman dan Pancasila harus dalam bentuk kerja nyata, seperti dilakukan Menteri ESDM Ignasius Jonan, untuk membangun negara dan menjaga persatuan dan kesatuan," katanya.
Pewarta: Joyce Bukarakombang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017