London (ANTARA News) - Manajer Liverpool Juergen Klopp menantikan pertandingan melawan Tottenham Hotpurs yang diharapkan akan bermain menyerang pada Minggu (22/10) di Wembley, setelah The Reds imbang 0-0 atas Manchester United yang menerapkan skema bertahan pada pekan lalu.
United yang bermain dengan taktik "parkir bus" cukup membuat Klopp frustasi karena timnya gagal mencetak gol dari dua peluang matang.
Sebagai pembuktian, Liverpool tancap gas dengan membombardir gawang Maribor tujuh gol tanpa balas untuk menjadikan The Reds mencatatkan rekor kemenangan tandang terbesar di kompetisi Liga Champions tengah pekan ini.
Untuk itu, Klopp berharap euforia kemenangan itu bisa berlanjut di Wembley dan ia berharap Spurs menunjukkan identitasnya sebagai tim dengan permainan menyerang, seperti Manchester City yang menjadi pemuncak klasemen sementara Liga Inggris.
"Saya sangat menantikan pertandingan ini karena Anda tidak memiliki banyak pertandingan dengan kedua tim yang akan melakukan segalanya," kata Klopp dalam konferensi pers pra-pertandingan, Jumat (21/10) waktu Inggris, dilansir AFP.
"Selalu seperti saat melawan (Manchester) City dan Tottenham juga seperti ini," katanya menyamakan pola menyerang City dengan Spurs.
"Mereka berada dalam momen yang sangat bagus sebagai klub dan kami adalah penantang saat kami pergi ke sana, begitulah adanya, tapi mereka tahu itu bukan permainan mudah, bagus, mari bermain dan mari melihat apa yang terjadi," kata bekas juru taktik Borussia Dortmund itu.
Di sisi lain, Klopp punya kenangan tidak mengenakkan saat bertanding di Wembley.
Klopp terpaksa melihat timnya saat itu, Borussia Dortmund, takluk di tangan Bayern Muenchen pada final Liga Champions 2013 di Wembley. Saat sudah menukangi Liverpool, ia juga menyaksikan timnya kalah dalam babak adu penalti atas Manchester City di final Piala FA 2016, demikian AFP.
Penerjemah: Alviansyah P
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017