Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Jalan Nasional lintasan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat menuju Calang, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh diselimuti asap tebal, Jumat, malam.
Kawasan yang diselimuti asap dari dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bergambut itu, terjadi di wilayah Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, jarak pandang penguna kendaraan cukup terbatas.
"Asap mulai nampak pukul 20.00 WIB, tidak tahu asalnya dari mana, namun sudah terasa perih saat menghirup nafas. Siang tadi nggak ada (asap) habis magrib tadi baru mulai kelihatan karena lampu di jalan sudah hidup," kata Kak Ros, seorang wanita pemilik usaha dagangan kelontong di Suak Timah.
Beberapa pengendara sepeda motor sempat berhenti di persimpangan Suak Timah tersebut, selain karena merasa terganggu oleh asap, juga berbelanja dan istirahat setelah menempuh perjalanan dari arah Meulaboh menuju Calang, Aceh Jaya.
Asap begitu terasa bagi pengendara roda dua, sementara yang menggunakan mobil juga bisa melihat terbangan asap dari celah-celah cahaya lampu jalan dan kendaraan sehingga mengganggu jarak pandang.
Kebakaran hutan dan lahan bergambut ditemukan di kawasan Desa Peunia dan Simpang, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, kumpalan asap terbang hingga ke Kecamatan Samatiga tersebut juga diduga berasal dari kawasan terjadinya karhutla itu.
"Malam ini angin bertiup ke timur, bisa saja asap yang dari Peunia sampai ke mari. Saat kebakaran lahan dulu (Juli 2017), asapnya juga sampai ke mari," sebut seorang pemuda yang ditemui antara di lokasi jalan lintas itu.
Asap yang muncul dari kawasan hutan desa tersebut juga nampak jelas dan terasa saat melintasi Desa Suak Nie, Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan, akan tetapi tidak nampak terlihat adanya kebakaran hutan dan lahan bergambut di kawasan setempat hingga Jumat, malam.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Jumat, pagi, meriliskan, satelit Terra dan Aqua mendeteksi dua pesebaran titip panas (hotspot) di wilayah Kabupaten Aceh Barat, satu di Kecamatan Johan Pahlawan dan satu lainnya di Kecamatan Kaway XVI.
Pewarta: Anwar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017