Bandung (ANTARA News) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat (Jabar) menyatakan, penerapan uang elektronik dalam pembayaran tarif tol atau e-toll di Jabar belum tuntas, dan hingga 17 Oktober 2017 baru mencapai 77,5 persen dari seluruh gerbang tol di daerah ini.
"Pembayaran non-tunai di tol untuk nasional sudah mencapai 85 persen, untuk tol di Jawa Barat per tanggal 17 (Oktober 2017) baru 77,5 persen memberlakukan e-toll," kata Kepala Tim Pengawasan Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Keuangan Inklusif BI Jabar, Hermawan Novianto saat sosialisasi penggunaan uang non-tunai kepada wartawan di Garut, Jumat.
Ia menuturkan, seluruh gerbang tol di Jabar seprti Tol Purbaleunyi belum semuanya menerapkan sistem pembayaran secara elektronik.
Ia menyebutkan, seperti di kawasan Bandung baru Gerbang Tol Moch Toha, Kopo, dan Buah Batu yang menerapkan sistem pembayaran elektronik tersebut.
"Untuk Gerbang Tol Cileunyi, sementara belum semuanya diterapkan e-toll, tapi di situ sudah ada e-tollnya juga," katanya.
Ia mengungkapkan, target pemerintah menyelesaikan sistem pembayaran secara elektronik di seluruh Jabar bahkan nasional pada 30 Oktober 2017.
"Targetnya 30 Oktober semua pintu tol di seluruh ruas tol di Indonesia 100 persen sudah selesai," katanya.
Menurut dia, pemberlakukan pembayaran tol secara elektronik di Jabar terus menunjukan peningkatan, terutama oleh kalangan masyarakat pengguna kendaraan pribadi dan angkutan umum.
Sedangkan kendaraan angkutan barang seperti truk, kata dia, cenderung belum dapat memanfaatkan sistem pembayaran elektronik dalam tol.
"Kendala lainnya seperti masyarakat yang berada di daerah yang jarang masuk tol, mereka masih belum mau secara elektronik," katanya.
Ia menegaskan, BI akan terus mensosialisasikan sistem pembayaran secara elektronik untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.
"Manfaat pembayaran non-tunai yaitu praktis, akses lebih luas dan transparansi transaksi," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017