Dalam bentrokan itu, tiga polisi mengalami luka serius akibat terkena lemparan batu dari mahasiswa, dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Sementara satu mahasiswa dalam peristiwa itu ditangkap polisi.
"Ada tiga anggota terluka waktu bentrokan tadi," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Anwar Effendi saat berada di lokasi kejadian.
Anggota polisi yang terluka, sebutnya, Bripda Harianto dan Bripda Ahmad, merupakan anggota unit Sabhara Polrestabes Makassar dan satu lagi Bripka Dardin anggota Satuan Brimob Polda Sulsel.
Dua anggota Sabhara itu menderita luka pada kepala dan anggota dari Brimob terluka pada bagian muka sebelah kanan. Ketiganya sudah dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara untuk mendapat perawatan.
Kapolrestabes mengatakan bahwa pihaknya telah bernegoisasi dengan mahasiswa agar tidak melanjutkan aksi dan membiarkan mereka meninggalkan area kampus UIN Alauddin pascabentrokan setelah mahasiwa berlarian masuk dalam kampus.
"Kita sudah meminta mereka untuk kembali dan tidak melanjutkan aksi. Dan membiarkan mahasiswa untuk membubarkan diri dan masing-masing pulang ke rumahnya," ujar dia kepada wartawan.
Sebelumnya, demonstrasi tersebut dipicu adanya oknum kepolisian diduga menganiaya kader HMI Cabang Gowa Raya belum lama ini. Sehingga, dalam aksinya mereka meminta Kapolda Sulsel Irjen Muktiono dan Kapolrestabes Kombes Kombes Anwar Efendi dicopot dari jabatannya.
Aksi ini kemudian mulai memanas saat mahasiswa mulai menutup jalan protkol Sultan Alauddin, sehingga polisi berusaha untuk menghalau, mengingat akan terjadi kemacetan parah di jalan tersebut.
Karena tidak diindahkan, entah siapa yang memulai polisi kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan konstentrasi massa, selanjutnya dibalas dengan lemparan batu dari mahasiswa.
Suasana di tempat itupun tidak bisa dikendalikan, polisi anti huru hara berusaha memukul mundur peserta aksi dengan terus menembakkan gas air mata, dan tetap dibalas lemparan batu, selanjutnya mahasiswa berlarian masuk ke dalam Kampus UIN Alauddin.
Akibat dari bentrokan itu, jalan Sultan Alauddin Makassar yang menghubungkan ke Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan macet total. Ratusan batu berserakan di jalanan, kendaraan tidak bisa bergerak, bahkan beberapa pengendara memilih meninggalkan mobilnya demi keamanan jiwa.
Sekitar pukul 17.50 WITA kondisi bersangsur-angsur normal, setelah sebelumnya aksi tersebut digelar pukul 15.30 WITA. Antrean kendaraan mulai bergerak perlahan, meski banyak batu berserakan di jalanan. Polisi lalulintas terlihat berusaha mengatur kendaraan agar macet dapat terurai.
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017