Solo (ANTARA News) - Produk berbahan baku kefir atau fermentasi susu kambing buatan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mulai diminati masyarakat.
"Awalnya saya bingung, sudah memproduksi tetapi bagaimana jualannya, karena kan susu kambing tidak semua orang mengkonsumsi," kata produsen produk berbahan baku kefir Ai Ratna Perwira di Solo, Jumat.
Ia mengatakan pada awalnya sempat kebingungan ingin menerapkan inovasi seperti apa agar produk yang dihasilkan bisa bertahan lama dan bernilai jual.
"Setelah sempat berkunjung ke tempat-tempat produksi lain yang juga menggunakan bahan baku kefir, saya sempat membuat permen tetapi ternyata kurang pas karena nilai jual rendah," katanya.
Selanjutnya, demi mengembangkan produk berbahan baku kefir, Ai terus melakukan kunjungan ke berbagai tempat produksi lain hingga akhirnya memantapkan diri memproduksi minuman dan produk kecantikan dengan bahan baku kefir.
"Saat ini saya lebih banyak jualan melalui online karena kalau lewat offline agak sulit. Orang yang paham produk-produk dari kefir biasanya akan cari melalui penjualan online," katanya.
Selain itu, dikatakannya, segmentasi pasar produk tersebut masih terbatas. Bahkan, penjualan tersebut juga diiringi dengan edukasi karena tidak sedikit konsumen yang banyak bertanya seputar produk tersebut.
"Justru kalau jualan secara offline seperti setor ke toko-toko sepertinya lebih sulit, kami belum berani," katanya.
Ia mengatakan saat ini seiring dengan meningkatnya permintaan dari konsumen, dalam satu hari ia bisa memproduksi sekitar 30 liter susu kambing.
"Ini khusus untuk masker, krim, dan produk kecantikan lain. Untuk produk kecantikan ini saya pakai merek Az Zahra. Harganya sendiri juga terjangkau, untuk masker hanya Rp7.500/kemasan," katanya.
Untuk penjualan selain "online", saat ini ia aktif mengikuti pameran-pameran yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia baik di dalam maupun luar kota.
"Sekaligus untuk memperkenalkan produk kami dan asalnya. Kalau untuk asalnya ada di Desa Bulan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten," katanya.
Pewarta: Aris W Widiastuti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017