Jambi (ANTARA News) - Warga Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, berhasil mengelola dan pemproduksi teh celup dan beraneka minuman sirup beraneka rasa yang dibuat dari bahan dasar daun sirsak.
Kelompok warga kreatif Usaha Bersama Komunitas (UBK) dibentuk oleh warga dari sejumlah desa di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi berhasil mengolah daun sirsak menjadi teh dan aneka minuman khas daerah yang bernilai jual.
"Semuanya serba berbahan daun sirsak, hasil olahannya ada teh daun sirsak dan sirup daun sirsak," kata Ketua kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) UBK, Zari (48), di Jambi, Jumat.
Dia mengatakan daun sirsak dikenal sebagai tanaman herbal yang mempunyai efek kemotherapi yang sangat baik untuk membantu penyembuhan berbagai macam penyakit seperti melancarkan peredaran darah, menghilangkan sel-sel kanker, pembuluh darah dan berbagai macam penyakit lainnya serta ramah terhadap tubuh manusia.
Agar mudah dikonsumsi oleh masyarakat, kelompok pelaku kreatif itu membuat daun sirsak dalam bentuk kemasan teh celup.
Daun sirsak yang dipilih bukan sembarang daun sirsak, namun ditanam dan diolah di tempat khusus yang sehat terhindar dari polusi debu, polusi kimia, serta lainnya, dan proses pengolahannya sudah memenuhi standar yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan.
"Proses pengolahannya dimulai dari pemilihan daun sirsak yang sehat, dikeringkan selama tiga hari dengan cara khusus, kemudian digiling halus supaya serat-seratnya lebih gampang terekstraksi waktu diseduh," kata Zari.
Kemudian dikemas dengan kantung celup bebas klorin. Untuk menkonsumsinya dilakukan dengan diseduh atau direbus dengan air mendidih selama lima menit.
"Teh celup daun sirsak yang kami jual aman dan terbuat seratus persen dari bahan alami. Produk ini juga sudah terdaftar di kantor dinas kesehatan, teh ini dijual dengan harga Rp20.000 per kotak," katanya.
Sirup daun sirsak juga menjadi salah satu produk khas daerah itu. Daun sirsak diolah menjadi sirup dengan rasa khas dan berwarna hijau khas daun sirsak.
Namun demikian, untuk pemasaran produk para pengrajin masih terkendala, disamping kendala permodalan dari para pelaku usaha itu. Sirsak asli Kumpeh tersebut memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan.
Zari menjelaskan untuk melanjutkan usaha itu dibentuk kelompok Usaha Bersama Komunitas (UBK). Anggotannya gabungan dari pengrajin di beberapa desa di Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, yaitu Desa Kota Karang, Sakean, Pudak, Muaro Kumpeh dan Kasang Kumpeh.
"Untuk mengembangkan usaha ini membutuhkan dana kurang lebih seratus lima puluh juta, saat ini sudah ada bantuan yang di berikan pemerintahan setempat, namun dana itu belum cukup untuk mengembangkan usaha ini," kata Zari.
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017