Muara Teweh (ANTARA News) - Mantan artis era 80 hingga 90-an Harry Moekti tampil pada seminar bertajuk `Kala Cinta Menggoda` yang digelar gabungan organisasi kerohanian Islam (Rohis) SMA se-kota Muara Teweh kabupaten Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah. Seminar yang diikuti ratusan siswa-siswi dan mahasiswa serta para guru ini dihadiri Sekda Pemkab Barut Drs H Sapto Nugroho di Balai Antang Muara Teweh, Senin. Mantan rocker yang pernah dijuluki `Si Kutu Loncat` dan sekarang menjadi mubaligh ini menyampaikan materi dengan gaya yang khas tentang bagaimana kehidupan sewaktu menjadi artis dan berpindah haluan 180 derajat menjadi dai. Dai dengan nama lengkap Ustadz KH M Khoir Harry Moekti mengatakan, hidup yang hanya sebentar di dunia ini harus dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh untuk melakukan ketaatan kepada Allah SWT. Menurut mantan penyanyi dengan lagu terkenalnya Lintas Melawai ini, kehidupan masyarakat saat ini sekuler dan tidak Islami mempengaruhi kehidupan remaja menjadi serba bebas tanpa batas dan tidak lagi mengindahkan norma agama. "Sehingga berakibat membudayanya pacaran, sex bebas, hamil diluar nikah, aborsi, HIV/AIDS dan akibat buruk lainnya," sebut suami Siti Nurjanah ini. Cinta yang diagung-agungkan oleh muda mudi saat ini, tambah lelaki yang sudah memasuki usia 50 tahun lebih itu, kalau tidak dilandasi cinta kepada Allah adalah bukan cinta tapi napsu dan Islam melarang cinta yang demikian. Untuk menyelamatkan para remaja, generasi muda dan masyarakat lainnya tidak lain dengan kembali kepada Islam.Generasi muda Islam harus mulia mengkaji Islam dengan mengamalkan dan menyebarkannya. Lebih jauh dipaparkan ayah tiga putra dari istri kedua ini bahwa aturan-aturan Islam bila diterapkan akan memberikan kebaikan pada masyarakat semuanya baik muslim maupun non muslim. Sehingga kalau masyarakat ingin baik maka aturan yang sekuler dan berlaku saat ini harus diganti dengan aturan yang berasal dari dzat yang Maha Adil yaitu Allah SWT (Syariat Islam). Kegiatan yang juga didukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muara Teweh dan Jamaatul Muslimin setempat ini juga menghadirkan pembicara lainnya yakni Ust Rahmat Abu Zahra seorang penulis buku `Bina Keluarga Sakinah` dari Bandung, Jawa Barat yang menyajikan materi `Tetap Pede Walau Jomblo`. Menurut Ustadz yang juga konsultan keluarga sakinah ini, orang yang ngejomblo bisa meraih posisi mulia di sisi Allah jika setidaknya ada dua hal yang harus melekat pada dirinya. Pertama ngejomblo sebagai wujud iffah (penjagaan diri) agar tidak terjerembab ke dalam pelanggaran terhadap rambu-rambu yang ditetapkan Allah SWT. Dia berprinsip lebih baik pacaran sesudah menikah, insya Allah lebih happy dari pada pacaran, kedua ngejomblo bukan perwujudan enggan menikah namun persiapan diri, mempersiapkan mental, ilmu, fisik termasuk finasial. Ini dilakukan agar mahligai pernikahan yang dibangunnya menjadi munaakahah dan mubaarakah, pernikahan yang membawa kebaikan di dunia ini dan di akhirat nanti. Ketua Panitia Nordiansyah mengatakan selain mengisi seminar, Ust Harry Moekti juga melakukan Tabligh Akbar di Masjid Jami dan ceramah di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Muara Teweh serta Tabligh Akbar di kelurahan Tumpung Laung kecamatan Montallat.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007