Washington (ANTARA News) - Bank Dunia berencana membentuk dana internasional minimal 250 juta dolar AS untuk memerangi deforestasi yang menjadi salah satu sebab pemanasan global, kata pejabat bank itu. Target dari bank itu adalah negara yang memiliki hutan hujan tropis yang luas, kata Werner Kornexl teknisi spesialis senior di unit pendanaan karbon. Perang terhadap deforestasi itu ditargetkan meliputi negara-negara di Amerika Latin, Afrika Tengah, dan Asia Tenggara, terutama yang menyerap carbon-dioxide (CO2) dalam jumlah besar, seperti Brasil, Kongo, dan Indonesia. Negara terget program hanya akan menerima dana setelah dinilai dan diverifikasi mampu menurunkan emisi karbon," katanya kepada AFP. Deforestasi, yang rata-rata naik lima persen per dekade, menyumbang 20 persen dari total emisi CO2 per tahun -- atau tiga miliar ton dari CO2, menurut laporan bank dunia yang dikeluarkan Oktober lalu. "Kelompok negara maju (G8) meminta kami untuk mendisain fasilitas (program pendanaan), namun program ini telah kami lakukan beberapa waktu sebelumnya," kata Kornexl. Dia mengatakan pejabat Bank Dunia berharap dapat meluncurkan program ini pada konferensi iklim PBB di Bali, Desember. Konferensi Bali ditujukan untuk mempersiapkan kerangka perjanjian guna keberhasilan Protocol Kyoto yang akan berakhir 2012. Pendanaan untuk program memerangi deforestasi ini akan meliputi donor dari swasta dan masyarakat, kata Kornexl. "Bank Dunia tidak akan memungut uang. Dana itu akan dibawa oleh investor dan donor," katanya. "Banyak perusahaan yang siap menanamkan modalnya di aktivitas perubahan iklim dan kehutanan, yang ditunjukkan dengan besarwnya kepentingan," katanya. Dia mengatakan pihaknya hanya akan mendeklarasikan efektifitas program ini ketika kita memiliki kesamaan. Hutan menyediakan 47 juta pekerjaan di seluruh dunia, menurut WWF dan meliputi 30-40 persen dari keseluruhan daratan dunia. (*)

Copyright © ANTARA 2007