"PKB memiliki konsistensi dalam menjaga pemilih santri sehingga berpeluang untuk memunculkan satu nama kandidat wakil presiden," kata Direktur The Centre for Media Gender and Democracy Dedi Kurnia Syah di Jakarta Kamis.
Dedi mengatakan PKB memiliki tren suara yang baik dengan pemilih yang loyal dan signifikan dalam berbagai tingkat pemilihan.
"Sebagai partai terbuka yang kuat nuansa Islam moderatnya, potensi cawapres sangat relevan lahir dari partai Nahdlatul Ulama ini," ujar Dedi.
Saat ini, Dedi menilai isu agama menjadi persoalan serius yang mempengaruhi iklim politik seperti yang terjadi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
Selain itu, Dedi menyebutkan PKB sebagai partai politik yang memimpin perolehan suara dibanding partai lain berlatar belakang agama seperti PAN atau PPP.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menurut Dedi menjadi tokoh sentral yang bersinar pada kalangan nahdliyin dengan dukungan dari santri yang loyal.
"Cak Imin miliki peluang besar untuk membangun poros politik santri atau menjadi penentu koalisi Capres-Cawapres 2019 bersama kalangan nasionalis," ungkap Dedi.
Dedi mengatakan upaya PKB meraih suara mendapatkan tambahan dukungan dari luar santri yang loyal terhadap NU sehingga mendapatkan mitra saling menguntungkan.
(T.T014/R017)
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017