Bekasi (ANTARA News) - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Bekasi, Jawa Barat, mengklaim telah merampungkan 80 persen dari seluruh proyek pengentasan banjir di daerah itu hingga Oktober 2017.
"Saat ini 12 titik dari 49 titik banjir yang ada di Kota Bekasi telah terkurangi selama empat tahun terakhir. Bahkan sebagian program penanggulangan banjir yang ada sudah rampung 80 persen," kata Kepala Dinas PUPR Kota Bekasi Tri Adhiyanto di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, program penanggulangan banjir Tahun Anggaran 2017 lebih banyak meneruskan proyek pembangunan kolam retensi yang sudah berjalan pada tahun sebelumnya dengan total anggaran sebesar Rp300 miliar.
Tri mengatakan, kegiatan pengentasan banjir pada 2017 meliputi pembangunan kolam retensi di Kompleks Dosesn IKIP senilai Rp20 miliar, pembangunan gorong-gorong di Perumahan Bumi Satria Kencana dengan biaya sebesar Rp20 miliar, kolam retensi di kawasan Sasak Jarang sebesar Rp30 miliar, dan kolam retensi di kawasan Arenjaya dengan biaya Rp10 miliar.
Adapun, sebanyak 49 titik banjir yang ada terbagi di sembilan kecamatan, yakni Jatiasih delapan titik, Bekasi Selatan tujuh titik, Rawalumbu lima titik, Bekasi Timur delapan titik, Bekasi Utara tiga titik, Bekasi Barat enam titik, Pondokmelati dua titik, Pondokgede lima titik, Medansatria tiga titik dan Mustikajaya dua titik.
Tri mengatakan, banjir di kawasan setempat tidak hanya dipengaruhi intensitas curah hujan, namun juga banjir kiriman yang datang dari Sungai Cileungsi, Bogor yang bertemu di hulu Kali Bekasi Kecamatan Jatiasih.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane-Cileungsi (BWSCC) untuk mengantisipasi air kiriman dari Bogor. Tujuannya untuk melakukan penguatan tanggul di bantaran Kali Bekasi," katanya.
Sejumlah tanggul yang ada di bantaran Kali Bekasi itu diantaranya tanggul di Kemang IFI, Perumahan Pondokgede Permai, Komplek Depnaker dan Perumahan Pondok Mitra Lestari.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017