Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis dibuka turun tipis sebesar 1,46 poin dipicu sentimen negatif eksternal.
IHSG BEI dibuka melemah 1,46 poin atau 0,02 persen menjadi 5.927,73 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,37 poin (0,04 persen) menjadi 987,11 poin.
"Sentimen yang beredar di pasar saham cukup bervariasi, terutama dari eksternal mengenai geopolitik Korea dan Timur Tengah," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan kondisi dari keamanan global mengenai ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat yang semakin memanas akibat serangkaian uji coba senjata nuklir oleh Korea Utara, serta belum adanya kesepakatan nuklir antara AS dan Iran turut menambah kekhawatiran investor.
Di sisi lain, lanjut dia, pasar juga sedang menanti kepastian kandidat pengganti Janet Yellen, untuk menjabat Kepala Bank Sentral AS. Pengganti Yellen menjadi fokus pasar saat ini untuk menentukan arah kebijakan investasi ke depannya..
Namun, ia mengharapakan sentimen dalam negeri yang relatif positif mampu memberikan dukungan bagi IHSG. Membaiknya pertumbuhan ekonomi di tingkat pengangguran, kesenjangan pendapatan orang miskin dan kaya, serta tingkat inflasi yang stabil dapat menjaga pergerakan IHSG.
"Dari sisi investasi, Indonesia menduduki peringkat empat sebagai negara dengan destinasi investasi terbaik di dunia," katanya.
Kabar lainnya, lanjut dia, pemerintah akan menerbitkan aturan untuk memangkas biaya logistik jalur laut dari 14,9 persen menjadi 7 persen terhadap total biaya produksi pada 2019. Kebijakan itu diharapkan turut mampu mendorong aktivitas ekonomi nasional meningkat.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 99,40 poin (0,47 persen) ke 21.462,87, indeks Hang Seng melemah 4,20 poin (0,01 persen) ke 28.707,56, dan Straits Times menguat 8,02 poin (0,23 persen) ke posisi 3.337,16.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017