Tiongkok masih terdepan di antara negara-negara kekuatan ekonomi utama dunia. Dengan kenaikan produk domestik bruto dari 54 triliun yuan menjadi 80 triliun yuan, Tiongkok mampu mempertahankan posisinya sebagai kekuatan ekonomi kedua."

Beijing (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Partai Komunis China Xi Jinping menegaskan negaranya akan semakin membuka diri kepada dunia dengan memprioritaskan pelaksanaan Inisiatif Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim Abad XXI.

"Kita harus melanjutkan Inisiatif Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim sebagai prioritas, dan memberi penekanan yang sama pada membawa ke dalam dan mendunia," katanya di depan 2.280 delegasi Kongres Nasional ke-19 PKC di Beijing, Rabu.

Selain itu, Tiongkok juga harus mengikuti prinsip mencapai pertumbuhan bersama melalui diskusi dan kerja sama, serta meningkatkan keterbukaan dan kerja sama dalam membangun kapasitas inovasi.

Dengan segala upaya yang dilakukan lewat kebijakan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim Abad XXI itu diharapkan terwujud lapangan baru dalam mendukung keterbukaan lebih lanjut Tiongkok, kata Xi Jinping.

Dalam laporan yang disampaikannya atas nama Komite Sentral ke-18 PKC pada hari pertama Kongres Nasional ke-19 PKC itu, dia lebih lanjut mengatakan semua korporasi yang terdaftar di Tiongkok akan menerima perlakuan yang sama.

Tiongkok pun akan memperluas perdagangan luar negerinya, mengembangkan model dan bentuk perdagangan baru, mentransformasi diri menjadi "pedagang mutu" serta mengadopsi kebijakan-kebijakan yang mendukung liberalisasi berstandar tinggi dan fasilitasi perdagangan dan investasi, katanya.

Untuk memperkuat posisi Tiongkok dalam inovasi di tingkat global, Xi Jinping menekankan tekad negaranya untuk memperkuat riset dasar, pengusaan sains dan teknologi terdepan, dan penemuan solusi besar yang menghasilkan inovasi orisinal.

Penguasaan atas sains-sains terapan, teknologi keteknikan modern, dan berbagai teknologi yang memperkuat keunggulan Tiongkok di berbagai bidang, seperti perhubungan, kedirgantaraan dan keantariksaan menjadi sangat penting, katanya.

Laporan setebal puluhan halaman yang disampaikan Xi Jinping di hari pertama kongres yang berlangsung dari 18 hingga 24 Oktober 2017 itu tidak hanya berisi evaluasi atas pencapaian selama lima tahun terakhir tetapi juga arah kebijakan Tiongkok ke depan.

Kepada para delegasi Kongres Nasional ke-19 PKC itu, Xi Jinping mengingatkan bahwa kemajuan yang dicapai Tiongkok terjadi di tengah dunia yang menghadapi berbagai perubahan besar dan kompleks.

Dia mengatakan, Tiongkok masih berada dalam periode penting yang penuh peluang strategis untuk terus membangun dirinya namun tantangan-tantangan besar juga siap menghadang. "Prospek terlihat jelas tetapi tantangan-tantangan juga besar," katanya.

Laporan yang disampaikan Xi Jinping selama sekitar tiga setengah jam itu berulang kali disambut tepukan tangan dari para delegasi kongres saat dia menekankan poin-poin penting, seperti berbagai pencapaian dalam pembangunan ekonomi.

"Tiongkok masih terdepan di antara negara-negara kekuatan ekonomi utama dunia. Dengan kenaikan produk domestik bruto dari 54 triliun yuan menjadi 80 triliun yuan, Tiongkok mampu mempertahankan posisinya sebagai kekuatan ekonomi kedua," katanya.

Tiongkok pun menyumbang 30 persen pertumbuhan ekonomi dunia, katanya.

Laporan berjudul "Mengamankan Kemenangan dalam Membangun Masyarakat Sejahtera di Semua Aspek dan Berjuang Menggapai Sukses Besar Sosialisme Berwatak Tiongkok untuk Era Baru" juga berisi arah kebijakan dan rencana strategis partai ke depan.

Dalam memperkuat upaya kampanye anti-korupsi PKC misalnya, Xi Jinping mengatakan partai akan melembagakan sistem pengawasan disiplin bagi komite-komite PKC di tingkat kota dan daerah untuk menumpas korupsi yang terjadi di depan mata rakyat.

"Kemana pun para pelaku melarikan diri, mereka akan ditangkap untuk diadili. Kami akan mengadopsi legislasi antikorupsi nasional dan membuat organisasi pelaporan korupsi yang melibatkan komisi-komisi pengawasan disiplin dan badan-badan supervisi," katanya.

Laporan Komite Sentral ke-18 PKC yang disampaikan Xi Jinping itu menjadi bagian dari agenda penting kongres. Selain mendengarkan dan membahas laporan yang telah disampaikan Xi Jinping pada hari pertama kongres, sejumlah agenda kongres lainnya adalah membahas laporan kerja Komisi Sentral Pengawasan Disiplin ke-18 PKC serta membahas dan menerima amandemen Konstitusi partai.

Agenda selanjutnya adalah pemilihan anggota Komite Sentral ke-19 PKC, dan pemilihan Komisi Sentral Pengawasan Disiplin ke-19 PKC.

Kongres Nasional ke-19 PKC yang berlangsung di aula utama gedung Aula Akbar Rakyat Kota Beijing itu diikuti 2.280 delegasi yang mewakili lebih dari 89 juta anggota dan 4,5 juta organ partai dari seluruh Tiongkok.

Perlehatan akbar lima tahunan PKC itu diliput oleh lebih dari 700 wartawan dari Tiongkok Daratan, Taiwan, Hongkong dan Macau serta 1.818 jurnalis dari 134 negara.

Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017