Wakil Presiden PRBM, Tasman Matto, dalam pernyataannya ke media mengatakan pidato Mahathir Mohamad yang menyebut Bugis sebagai lanun, menyakitkan hati dan menyedihkan bagi seluruh masyarakat Bugis di Malaysia yang berjumlah sekitar satu juta orang.
Tasman mengatakan unjuk rasa mewakili masyarakat Bugis dari sejumlah negara bagian tersebut untuk membuat bantahan dan menuntut supaya Mahathir Mohamad menarik kembali pernyataannya.
Dalam acara yang digelar oleh Himpunan Rakyat Sayangi Malaysia pada Sabtu, 14 Oktober 2017 malam Mahathir Mohamad menyebutkan keturunan Bugis sebagai orang lanun atau perampok.
Pernyataan tersebut diungkapkan Mahathir untuk menyinggung lawan politiknya Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak.
"Mungkin kerana (karena) dia berasal dari lanun Bugis. Entah macamana dia sesat sampai ke Malaysia. Pergi baliklah ke Bugis," kata Mahathir.
Tasman mengatakan sebagai negarawan dan bekas pemimpin negara beliau tidak sepatutnya mengeluarkan peryataan demikian.
"Soal ras jangan kita bangkitkan kalau mau Malaysia terus maju, keamanan perlu kita jaga. Soal politik itu adalah ideologi masing-masing, tidak perlu kita campur adukkan. Jangan khianati keamanan ini," katanya.
Dia mengatakan pernyataan tersebut tidak hanya menyinggung masyarakat Bugis di negara ini tetapi juga negara lain seperti di Indonesia.
Sebelumnya Persatuan Bugis Johor juga membuat laporan ke polisi supaya mengambil tindakan terhadap ucapan Tun Dr Mahathir Mohamad yang dinilai menghina dan rasis.
Ketua Persatuan Bugis Johor, Datuk Awang Mohamad, mengatakan penyebutan Bugis itu lanun melukai masyarakat Bugis di Malaysia dan nusantara.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017