Sampai sekarang masih banyak spanduk pelarangan atau penolakan transportasi online di sana sini. Padahal dasar hukumnya tidak ada
Bandung (ANTARA News) - Sekitar 50 warga yang tergabung dalam Aliansi Pengguna Jasa Transportasi Online berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu, meminta pemerintah segera mengesahkan peraturan untuk operasional moda transportasi berbasis aplikasi online, serta menertibkan transportasi online dan konvensional.
Koordinator aksi tersebut Aksey, mengatakan tujuan dari aksi adalah untuk menyikapi dan meminta penjelasan mengenai semua pernyataan pemerintah tentang operasional transportasi berbasis aplikasi online.
Menurut dia, adanya imbauan agar angkutan umum berbasis aplikasi online tidak beroperasi beberapa waktu lalu, sempat membuat resah masyarakat dan pelaku transportasi online.
"Dan anehnya, kalau hanya imbauan, kenapa sampai ada razia transportasi online. Saat kami tanya apa dasarnya, tidak ada satu pun yang bisa menjelaskan. Kepolisian pun tidak dapat menjelaskannya," kata Aksey.
Ia menyebutkan bahwa pemerintah yang tengah menyusun peraturan operasional transportasi online akan terus dipantau.
Jangan sampai, kata dia, aksi damai yang digelar ribuan pelaku transportasi online beberapa hari lalu, tidak ditindaklanjuti pemerintah dengan mengakomodasi aspirasi mereka.
"Sehingga jangan sampai imbauan seperti itu (agar tidak beroperasi) terjadi lagi, karena ini menyebabkan kekacauan dan kerugian yang besar bagi pelaku transportasi online. Masyarakat pengguna transportasi online pun ikut bingung dan resah," katanya.
Selain itu, ia juga meminta pemerintah segera menerapkan peraturan operasi online dan menyosialisasikannya kepada masyarakat karena hingga saat ini masih banyak ditemukan intimidasi terhadap transportasi online.
"Sampai sekarang masih banyak spanduk pelarangan atau penolakan transportasi online di sana sini. Padahal dasar hukumnya tidak ada. Ini hanya klaim wilayah operasi yang tidak berdasar hukum," ujarnya.
Ia menambahkan, mereka akan terus mendorong transportasi konvensional untuk maju mengikuti kemajuan zaman dan perkembangan teknologi informasi.
"Jadi dengan meng-upgrade diri maka transportasi konvensional akan tetap mendapat tempat di hati masyarakat," ujar dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017