Ambon (ANTARA News) - Pengusaha nasional Hutomo Mandala Putra (Tommy) Soeharto berminat terhadap pengembangan kelapa sawit di Maluku karena ketersediaan lahan yang berprospek dikelola, kata Wakil Gubernur Maluku, Memet Latuconsina.
"Saya saat di Jakarta, pekan lalu, dihubungi staf Tommy dan menyatakan bersangkutan sementara melirik peluang pengembangan kelapa sawait di Maluku," katanya di Ambon, Senin.
Ia menyatakan, pihaknya menyambut baik minat Tommy itu karena akan menimbulkan kepercayaan bagi investor lainnya, baik nasional maupun mancanegara bahwa provinsi ini benar-benar sudah aman pasca konflik sosial sejak 1999 lalu, serta ternyata potensi Sumber Daya Alam (SDA) provinsi itu berprospek cerah jika dikelola.
"Jadi, silakan Tommy maupun investor lainnya menanamkan modalnya di Maluku. Pemprov Maluku berusaha memberikan kemudahan pengurusan administrasi dan siap merekomendir izin," ujarnya.
Menurut dia, jika Tommy berminat untuk investasi di Kabupaten Seram Bagian Timur(SBT) dengan potensi areal luas dan subur, maka saat ini telah tersedia sekitar 80.000 hektare untuk pengembangan kelapa sawit tahap awal.
Pengembangan kelapa sawit di Maluku kini sementara dipersiapkan realisasinya di Kabupaten Seram Bagian Barat(SBB) oleh investor dari China dengan tahap awal seluas 30.000 hektare.
Maluku dengan aneka potensi SDA bernilai ekonomis, menurut dia, kini dilirik sejumlah pengusaha nasional dan asing yang menyatakan minat mengelola potensi perikanan.
"Jadi, Pemprov Maluku memandang perlu membangunan sarana dan prasarana serta membuat pengurusan `satu pintu`, serta menjamin iklim investasi kondusif sehingga investor bisa menanamkan modalnya di daerah ini," katanya.
Beberapa waktu yang lalu, sejumlah duta besar negara sahabat seperti Rusia, Belanda, dan Jepang berkunjung ke Maluku guna menjajaki kerjasama di berbagai bidang, terutama investasi di sektor kelautan dan perikanan, katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007