Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Pan Indonesia (Panin) Tbk di Jakarta, Senin, menawarkan Obligasi Bank Panin II Tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok senilai Rp1,65 triliun, meningkat dari dari rencana terdahulu senilai Rp1,5 triliun. Obligasi tersebut terdiri dari seri A senilai Rp50 miliar dengan tingkat bunga tetap 9,75 persen per tahun berjangka waktu tiga tahun, seri B Rp1,40 triliun dengan tingkat bunga tetap 10,75 persen per tahun berjangka waktu lima tahun dan seri C Rp200 miliar dengan tingkat bunga tetap 11,00 persen per tahun berjangka waktu tujuh tahun. Dana hasil penerbitan obligasi tersebut, katanya, akan digunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan perseroan dan meningkatkan aktiva produktif, terutama dalam bentuk kredit dan penanaman dalam surat berharga dengan komposisi sekitar 95 persen untuk pemberian kredit dan 5 persen untuk penanaman dalam surat-surat berharga. Masa penawaran obligasi yang mendapat peringkat "idA" (Single A; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan "AA- (idn)" (Doubke A minus; Stable Outlook) dari PT Fitch Rating Indonesia (FITCH) tersebut, berlangsung mulai 12 Juni hingga 14 Juni dan akan dicatatkan di Bursa Efek Surabaya (BES) pada 20 Juni 2007. Sebelumnya, PT Bank Panin Tbk berencana akan menerbitkan Obligasi II Tahun 2007 tersebut senilai Rp1,5 triliun, berjangka waktu tiga hingga tujuh tahun bertingkat bunga tetap berkisar antara 9,25 hingga 11 persen per tahun. Wakil Presiden Direktur Panin Bank, Roosniati, beberapa waktu lalu mengatakan, dana hasil penerbitan obligasi ini untuk memperkuat struktur pendanaan jangka menengah-panjang perseroan maupun untuk meningkatkan fungsi intermediasi bank dalam pembiayaan kredit berjangka waktu lebih panjang. "Kredit jangka menengah, seperti kredit perumahan, membutuhkan pedanaan yang lebih aman. Melalui dana obligasi ini struktur pedanaan kami bisa match," kata Roosniati. Apalagi, menurut dia, penerbitan Obligasi I senilai Rp1,3 triliun pada 2003 akan jatuh tempo pada 2008. "Jadi obligasi ini sebagian juga untuk menutup sebagian bond yang lalu," ujarnya. Pada 2006 Bank Panin mencatat laba bersih Rp730 miliar, tumbuh 29 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp564 miliar. Hal ini seiring pertumbuhan penyaluran kredit sekitar 27 persen dari Rp15,05 triliun pada 2005 menjadi Rp19,09 triliun pada 2006. Bank Panin Tbk telah menunjuk menunjuk Deutsche Securities Indonesia, Indo Premier Securities, dan Evergreen Capital sebagai penjamin emisi obligasi tersebut. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007