"Saya ingin meluruskan mengenai kerja sama pemanfaatan pelabuhan pemerintah oleh pihak swasta. Tidak ada penjualan. Yang dilakukan itu kerja sama dengan swasta sehingga swasta juga bisa berkembang. Jadi kalau dibilang kita menjual BUMN untuk bayar utang, itu penyesatan informasi," kata Luhut di Jakarta, Selasa.
Dia menyatakan. dengan kerja sama antara BUMN dan swasta di pelabuhan, maka akan tercipta efisiensi karena umumnya swasta menghitung rincian investasi yang dikeluarkan.
Selain itu, swasta juga dapat ikut berpartisipasi dalam proyek pembangunan nasional dan mendapat keuntungan.
"Misalnya kerja sama yang sudah ada itu di Pelabuhan Sintete, Kalimantan Barat atau di Jawa Timur. Itu dapat melakukan efisiensi banyak sekali sehingga dana bisa dipakai di tempat lain," kata Luhut.
Luhut menilai lewat efisiensi, pemerintah dapat mengalihkan APBN untuk proyek pembangunan di bagian lain Indonesia.
"Kalau kita bertumpu pada APBN saja, itu tidak akan cukup. APBN itu paling mampu 30 persen hingga 40 persen dari dana infrastruktur kita, yang kita butuh itu 350 miliar hingga 400 miliar dolar AS," tegasnya.
Sebelumnya, dalam sejumlah pemberitaan Luhut mengusulkan untuk menata BUMN dengan cara menjualnya. Hal itu untuk menanggapi pernyataan atas terlalu mendominasinya kegiatan ekonomi oleh BUMN yang memiliki cucu dan cicit hingga 800 perusahaan.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017