Jakarta (ANTARA News) - Komisi Bersama Pemerintah Republik Indonesia dan Slovakia menggelar sidang pertama pada 11-12 Juni 2007 di Jakarta.
Sidang pertama Komisi Bersama RI-Slovakia itu dimulai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Ekonomi Slovakia atas nama pemerintah masing-masing pada di Jakarta, Senin.
Pemerintah RI diwakili oleh Dirjen Amerika Eropa Departemen Luar Negeri RI, Eddi S Hariyadi, sedangkan pemerintah Slovakia diwakili oleh perwakilan dari Kementerian Perekonomian Slovakia, Peter Ziga.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) tersebut merupakan amanat dari Persetujuan Kerja sama Ekonomi antara Pemerintah RI dan Pemerintah Slovakia yang ditandatangani di Jakarta, Mei 2006.
Sidang Komisi Bersama RI-Slovakia itu merupakan sesuatu yang bersejarah, karena untuk pertama kalinya diselenggarakan dan dilaksanakan setelah Slovakia menjadi anggota Uni Eropa pada bulan Mei 2004.
Hubungan diplomatik Indonesia-Republik Federasi Sosialis Cekoslovakia dimulai sejak tahun 1956.
Pada 31 Desember 1992 RI memberikan pengakuan kepada Republik Slovakia yang berpisah secara damai dari Ceko. Hubungan diplomatik RI-Slovakia dibuka pada 1 Januari 1993.
Hubungan bilateral RI-Slovakia selama ini berjalan dengan baik dan positif tanpa hambatan politis, dengan kecenderungan peningkatan mutu hubungan.
Kedua negara berkeinginan kuat untuk meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan. Slovakia memandang dengan letaknya yang strategis, Indonesia memainkan peranan penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan Asia Tenggara secara khusus dan Asia Pasifik secara umum.
Dalam berbagai pertemuan konsultasi politik dengan pemerintah Indonesia, pemerintah Slovakia menyatakan keinginan untuk peningkatan hubungan dan kerjasama ekonomi.
Berbagai hubungan dan kerja sama yang telah dan akan dirintis oleh Indonesia dan Slovakia akan dibahas dalam sidang Komisi Bersama itu.
Sidang Pertama Komisi Bersama RI-Slovakia diharapkan tidak hanya menjadi ukiran di atas kertas, melainkan terwujud dalam peningkatan kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007