Baghdad (ANTARA News) - Pasukan keamanan Kurdi Irak, Peshmerga, menyatakan pemerintah pusat Baghdad akan membayar mahal atas ofensifnya ke kota Kirkuk yang diduduki Kurdi.

Lewat sebuah pernyataan, Peshmerga menuduh sebuah faksi dari salah satu partai politik utama Kurdi Irak telah berkhianat membantu Baghdad memuluskan ofensif itu.

Irak menganggap referendum kemerdekaan Kurdi akhir bulan lalu sebagai ilegal, karena bukan saja dilakukan di tanah Kurdi tapi juga digelar di Irak utara, termasuk Kirkuk yang diduduki Peshmerga setelah mengusir ISIS.

Pemisahan diri Kurdi dari Irak ini juga ditentang habis-habisan oleh Iran dan Turki. AS sendiri sudah meminta Kurdi untuk membatalkan referendum kemerdekaan karena bisa mengantarkan perang dan memecah belah Irak.

Pemerintah Abadi sendiri mendapatkan tekanan hebat dari milisi-milisi dukungan Iran untuk mengambil langkah militer terhadap Kurdi, demikian Reuters.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017