Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan duka cita atas kepergian selamanya mantan Direktur Utama Kantor Berita ANTARA, Saiful Hadi Chalid.
"Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kepergian beliau. Semoga khusnul khatimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan," ujar Khofifah dalam keterangannya yang diterima, di Jakarta, Senin.
Putra tokoh besar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Idham Chalid, itu meninggal dunia pada pukul 21.30 WIB Minggu (15/10), karena serangan jantung.
Sebelum meninggal, pria yang menjabat di posisi puncak Kantor Berita ANTARA pada periode 2012-2016 itu sempat mengeluhkan sesak nafas dan dirawat di ruang ICU RS Siloam Jakarta.
"Saya teringat pada awal saya di Kementerian Sosial, saya langsung berkoordinasi intensif dengan beliau. Pada waktu itu posisi beliau sebagai wakil ketua umum Hari Kesetiakawanan Sosial yang digelar Kementerian Sosial," kenang Khofifah.
Dalam pandangan dia, Saiful adalah sosok yang sangat mencintai profesinya. Saat awal menjadi menteri, Khofifah mengaku diundang berkunjung ke Kantor Berita ANTARA dan dikenalkan berbagai inovasi yang tengah dilakukan kantor berita Indonesia itu.
"Saya menjalin silaturahmi ke berbagai media termasuk ke ANTARA. Sambutan beliau sangat hangat. Saya diajak melihat Biro Foto Antara dan studio TV Antara," ujar dia.
Bagi Khofifah, sosok Saiful sangat dikenalnya sebab ayahanda almarhum merupakan tokoh besar NU dan seorang pahlawan nasional. Wajah KH Idham Chalid diabadikan sebagai wajah pahlawan nasional pada mata uang rupiah pecahan Rp5.000.
"Saya mendengar beliau gagal ginjal sejak selesai tugas sebagai direktur utama Kantor Berita ANTARA. Beliau rutin berobat baik di dalam maupun di luar negeri. Semangatnya untuk sembuh luar biasa," kata perempuan menteri itu.
Jenazah disemayamkan di rumah duka, Jalan Darul Ma'arif Nomor 45 F, Jakarta Selatan, Senin (16/10). Selanjutnya dimakamkan di komplek pemakaman keluarga KH Idham Khalid, Cisarua, Bogor usai shalat dzuhur.
Saiful Hadi lahir di Jakarta pada 14 September 1958 dengan nama lengkap Mohammad Saiful Hadi. Ia meninggalkan seorang istri, satu putra dan dua putri. Anak ke-2 Saiful, Sahira Rianti dinikahkan hari ini, di samping jenazah sesuai amanat dari almarhum sebelum meninggal dunia.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017