Timika (ANTARA News) - Kepolisian Resor Mimika, Papua masih menunggu hasil uji laboratorium forensik untuk mengetahui jenis peluru senjata api yang digunakan oleh pelaku penembakan terhadap kendaraan milik PT Freeport Indonesia di Mil 60-Mil 61, Distrik Tembagapura beberapa waktu lalu.
Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon yang dihubungi dari Timika, Senin, mengatakan jajarannya masih terus melakukan investigasi terhadap tiga kasus penembakan terhadap kendaraan PT Freeport tersebut.
"Ada langkah-langkah taktik dan teknis yang kita lakukan untuk mencari tahu siapa pelakunya. Salah satunya yaitu secara scientific investigation dengan memanfaatkan ilmu forensik terkait dengan peluru, darah dan petunjuk-petunjuk lain. Ini semua harus diuji secara forensik," katanya.
Hingga kini, katanya, belum dapat disimpulkan pelaku penembakan tersebut dari kelompok mana, apa jenis senjata yang digunakan dan dari jarak berapa yang bersangkutan melakukan penembakan.
Sebelumnya, Victor mengungkapkan bahwa sebetulnya tidak sulit mengungkap pelaku penembakan terhadap kendaraan PT Freeport lantaran diduga para pelakunya merupakan pemain lama.
"Sebenarnya tidak sulit untuk ungkap kelompok penembakan itu. Itu hanya persoalan waktu. Kalau kita sudah tangkap satu berarti kita tahu siapa ketuanya dan sebagainya. Sudah bisa kita petakan, karena mereka itu pemain lama," katanya.
Teror penembakan terjadi secara beruntun di Mil 60 dan Mil 61, Distrik Tembagapura pada 24 dan 25 September lalu, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
Menyikapi kasus tersebut, aparat kepolisian terutama Satuan Tugas Pengamanan Objek Vital Nasional (Satgas Amole) PT Freeport meningkatkan pengamanan dengan melakukan patroli rutin jalan kaki di lokasi-lokasi yang sering terjadi teror penembakan.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017