"Kami tetap berkomitmen terkait jumlah nomor pertandingan yang telah disepakati oleh panitia koordinasi Asian Games. Tapi, kami luwes terkait penggantian pertandingan dari satu cabang olahraga ke cabang olahraga lain," kata Presiden OCA Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah selepas menggelar pertemuan perubahan kontrak tuan rumah Asian Games 2018 di sekretariat Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 di Jakarta, Minggu.
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018 mengatakan tidak ada penambahan nomor pertandingan dari 40 cabang olahraga Asian Games ke-18.
"Nomor pertandingan sudah tetap 462. Kalaupun ada perubahan dari nomor itu, jumlah nomor tetap tidak berubah. Tapi, nomor pertandingan itu masih bisa diatur kembali yang terbaik untuk semuanya," kata Jusuf Kalla.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang juga hadir dalam pertemuan itu mengatakan Indonesia mempunyai peluang besar untuk merundingkan nomor pertandingan yang akan digelar dalam Asian Games 2018.
"Saya akan minta kepada INASGOC dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk tahapan pembicaraan lebih lanjut. Nomor pertandingan yang tidak mendapat tempat dan tidak begitu dikenal di Indonesia masih mungkin dibicarakan lebih lanjut," kata Menpora.
Pada Senin (9/10), Menpora telah mengirim surat kepada Presiden OCA Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah terkait penambahan 11 nomor pertandingan dalam tiga cabang olahraga yaitu panahan, panjat tebing, dan taekwondo.
Sebelas nomor pertandingan yang diminta Indonesia yaitu nomor compound putra, compound putri, dan compound campuran pada cabang panahan. Kemudian, nomor speed world putra, speed world putri, speed classic putra, dan speed classic putri pada cabang panjat tebing.
Terakhir, nomor kyorugi putra -54 kg, kyorugi putra -63 kg, kyorugi putri -46 kg, dan kyorugi putri -53 kg.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017