Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menjadi negara kedua terbesar di dunia yang mempelajari budaya dan bahasa Jepang. Hingga kini tercatat ada sebanyak 745.125 warga Indonesia yang mempelajari bahasa Jepang. Hal yang sama juga terjadi pada jumlah institusi bahasa Jepang yang berada di urutan kedua terbesar di dunia, yakni sebanyak 2.496. Sementara, negara yang paling banyak mempelajari bahasa Jepang adalah China dengan populasi nyaris mendekati 1 juta pelajar.
"Semua fakta tersebut menandakan adanya hubungan yang erat antara Indonesia dan Jepang," kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Y.M. Masafumi Ishii, dalam kuliah umumnya di Universitas Darma Persada (UNSADA) di Jakarta, akhir pekan ini.
Ishii melihat Indonesia merupakan partner strategis yang sangat penting bagi Jepang. Jika dilihat dari sejarah, ia mengungkapkan, Indonesia dan Jepang telah manjalin hubungan diplomatis sejak 1958. Semenjak itu, kata dia, hubungan keduanya terus meningkatkan, baik di bidang ekonomi, bahasa maupun budaya.
Mengutip survei yang pernah dilakukan BBC, Ishii mengungkapkan Indonesia menempati posisi ke-2 secara global dengan hampir 70 persen orang Indonesia pro ke Jepang dan terdapat 745.000 pelajar Bahasa Jepang. Lalu secara ekonomi, lanjutnya, Jepang merupakan salah satu investor terbesar dalam kurun waktu 15 tahun terakhir dengan lebih dari 1.500 investasi.
Ishii mengatakan perusahaan Jepang di Indonesia telah memberikan kontribusi dalam pengembangan ekonomi Indonesia dengan banyaknya pegawai Indonesia yang bekerja di perusahaan-perusahaan Jepang yang mencapai lebih dari 93 persen. Selain itu sebanyak 18 persen kegiatan ekspor Indonesia dilakukan oleh perusahaan Jepang. Jepang juga turut berkontribusi dalam sektor resmi GDP (Gross Domestic Product) Indonesia sebanyak 10 persen.
Selanjutnya, dalam hubungan Indonesia dengan Jepang di bidang ekonomi ditunjukkan dengan Jepang yang menempati posisi kedua dalam total perdagangan dan posisi ketiga sebagai tujuan ekspor. Sejak ditandatanganinya persetujuan kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang tahun 2008, kurang lebih 90 persen ekspor ke Indonesia dan 96 persen impor dari Indonesia bebas pajak.
"Artinya ke depan harus lebih ditingkatkan lagi hubungan yang terjalin secara heart to heart. Terutama untuk merayakan 60 tahun hubungan antara Indonesia dan Jepang pada tahun depan," katanya.
Sementara itu, Rektor UNSADA Dadang Solihin berharap kerja sama antara Jepang dan Indonesia akan semakin erat ke depannya. Terutama, kata dia, di bidang pendidikan.
"Sejauh ini UNSADA sudah bekerja sama dengan 11 universitas dari Jepang. Harapan kami tentunya kerjasama strategis, khususnya di bidang pendidikan akan semakin membaik dan meningkat," ujar Dadang dalam rilisnya, Minggu.
Dalam kunjungannya ke UNSADA, dubes Jepang untuk Indonesia ini sempat mengunjungi laboratorium Fakultas Sastra dan Fakultas Teknik. Laboratorium tersebut merupakan bantuan dari pihak Jepang sebagai perwujudan kerja sama antara Jepang dan Indonesia. Selain mengunjungi laboratorium, Ishii juga melakukan penanaman pohon di taman Plaza UNSADA.
Pewarta: Tasrief Tarmizi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017